Andi berkata seorang sejarawan profesional akan memperlihatkan bukti otentik tentang sesuatu yang berkaitan dengan masa lampau terlebih dahulu, baru ia menyampaikan cerita untuk menarik sebuah kesimpulan tentang itu.
"Jadi yang penting dari Ridwan Saidi adalah bukti-bukti apa yang dia sampaikan, bukan argumennya ya," kata Andi kepada CNNIndonesia.com, Rabu (28/8).
"Buktinya apa? Misalkan temuan arkeologis dari kampung kampung perompaknya seperti ini. Ya kan, bisa begitu kalau memang dia punya bukti-bukti yang ingin dia sampaikan. Bukan cuma opini," ujarnya melanjutkan.
Andi mengatakan opini Ridwan Saidi soal Kerajaan Sriwijaya fiktif dan merupakan kelompok bajak laut akan mudah ditolak jika tanpa disertai bukti pendukungnya. Menurutnya, sejarah adalah ilmu yang titik tolaknya adalah penemuan terhadap bukti-bukti.
"Tapi poin pokoknya yang kita tunggu dari Ridwan Saidi adalah bukti. Temuannya apa, bukti barunya apa. Sejarawan kerjanya ngarsip ya, anda harus cari bukti, itu sih," tuturnya.
Lebih lanjut, Andi berpendapat pernyataan Ridwan Saidi dalam kanal Youtube Macan Idealis itu bisa berbahaya bagi masyarakat yang belum menerima pengetahuan tentang sejarah Kerajaan Sriwijaya. Ia menyebut apa yang disampaikan Ridwan Saidi sebagai 'pseudo science' atau ilmu yang semu.
Andi menyatakan pernyataan Ridwan Saidi tersebut bisa menyesatkan karena membuat masyarakat menarik kesimpulan dengan mudah."Ini kan semacam pseudo science ya, ilmu semu lah, berdasarkan opini, berdasarkan yang tidak didukung bukti-bukti kuat. Nah itu berbahaya, misleading (menyesatkan), dalam artian orang bisa menarik kesimpulan dengan mudah," katanya.
Selain itu, Andi mengatakan opini yang disampaikan Ridwan Saidi juga bertolak belakang dengan konsep kesejarahan Indonesia secara umum karena negara punya klaim tentang kebesaran masa lalu. Namun, bagi Andi, yang paling menyesatkan adalah sejarah menjadi suatu opini dan keyakinan.
"Tapi yang paling misleading itu, sejarah jadi satu opini dan keyakinan. Nah itu bermasalah buat saya. Bermasalah karena klaim-klaim sejarah itu kan selalu bisa dibuat untuk satu tujuan yang besar," tuturnya.
Andi menambahkan, "Jadi makannya nanti kalau menang Pak Ridwan Saidi ingin menyampaikan satu ini kan dia akan berangkat dari pembahasan terhadap prasastinya, bukti-bukti historisnya, sebelum menyimpulkan ini perompak."
Sebelumnya, akun kanal Youtube Macan Idealis menunggah 2 video berjudul Kerajaan Sriwijaya palsu dan fiktif serta hanyalah bajak laut yang beroperasi di wilayah nusantara. Video tersebut diunggah pada Jumat (23/8) serta Minggu (25/8).Dalam video tersebut, Vasco Ruseimy berbincang bersama Ridwan Saidi mengenai sejarah Kerajaan Sriwijaya yang palsu dan fiktif. Ridwan Saidi pun berujar Kerajaan Sriwijaya sebenarnya hanyalah bajak laut yang beroperasi di perairan nusantara untuk merampok kapal perdagangan pada abad ke-7.
Pernyataan Ridwan Saidi ini pun direspons Yayasan Kebudayaan Tandipulau dengan berencana melaporkannya dan akun kanal Youtube Macan Idealis atas unggahan video tersebut.
Ketua Yayasan Tandipulau Erwan Suryanegara mengatakan sejarah dan bukti keberadaan Kerajaan Sriwijaya sudah dikaji baik secara lokal, nasional, maupun masyarakat internasional. Bukti artefaktual arkeologis berupa arca, prasasti, serta candi pun sudah membuktikan adanya kerajaan tersebut.
[Gambas:Video CNN] (fra/osc)
from CNN Indonesia https://ift.tt/3278tG3
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sejarawan Minta Ridwan Saidi Tunjukkan Bukti Sriwijaya Fiktif"
Post a Comment