
Dengan jumlah kasus positif 227 dan total kasus meninggal dunia 19, Indonesia memiliki rasio kematian 8,3 persen. Angka ini meningkat dari hari sebelumnya yaitu 4,07 persen.
Angka rasio ini dihitung berdasarkan jumlah kematian dibandingkan dengan total kasus positif corona.
World Health Organization pada 3 Maret lalu merilis data bahwa rasio kematian pandemi corona di seluruh dunia mencapai 3,4 persen, atau tiga kali lebih tinggi dari penyakit flu biasa yang rasio kematiannya di bawah satu persen.
Per-hari ini, nilai rasio kematian akibat corona di Indonesia tertinggi ketiga di dunia di antara negara-negara yang mencatatkan lebih dari 100 pasien, di bawah Filipina (8,42 persen) dan San Marino (10 persen) serta jauh di atas China (3,99 persen).
Filipina sendiri mencatatkan 202 kasus positif dengan jumlah kematian 17, sementara di San Marino terdapat ada 119 kasus positif corona dengan total kematian 11.
Berikut urutan rasio kematian atau fatality rate akibat virus corona di berbagai belahan dunia per hari ini, Kamis (19/4). Data diolah dari laman Worldometers.
Jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara lainnya, Indonesia dan Filipina juga memiliki rasio kematian dengan rentang yang jauh berbeda.
Singapura yang mencatatkan kasus positif corona pertama pada 23 Februari dan hingga hari ini terdapat 313 kasus, tidak memiliki korban tewas karena corona. Sementara di Malaysia yang saat ini menjadi negara di ASEAN dengan jumlah kasus positif tertinggi (790 orang), mencatatkan dua kasus meninggal dunia.
Indonesia sendiri mencatatkan kasus positif pertama pada 2 Maret lalu, dengan kasus kematian pertama tercatat pada 11 Maret yaitu seorang WNA yang meninggal di Bali. Dari total 19 kematian akibat corona di Indonesia, 12 di antaranya berada di Jakarta, satu di Banten, satu di Bali, satu di Jawa Barat, dua di Jawa Tengah, satu di Jawa Timur, dan satu di Sumatera Utara.
Rasio kematian Indonesia (8,37 persen) dan Filipina (8,42 persen) juga kontras jika dibandingkan dengan negara-negara yang jumlah kasus positifnya berkisar di angka 200 hingga 300.
Dari ke-13 negara yang berada di rentang kasus tersebut, negara dengan rasio kematian tertinggi ketiga yaitu Mesir, mencatatkan rasio kematian 2,86 persen yaitu 6 kematian dari 210 kasus.
Sebagai catatan, angka rasio kematian sendiri bisa berubah dari hari ke hari dengan cepat, terutama pada awal-awal wabah melanda. Semakin tinggi jumlah kasus positif terdeteksi, maka angka rasio kematian bisa bertambah kecil, sebagaimana yang terjadi di China.
Juru bicara pemerintah pusat khusus penanggulangan corona, Achmad Yurianto, menyatakan bahwa kasus akan terus meningkat hingga April mendatang.
"Kita akan dapat gambaran [jumlah kasus] yang semakin naik dan pada saatnya nanti kita prediksi kita mudah-mudahan tidak terlalu panjang. Kita berharap pada bulan April sudah mulai bisa melihat hasilnya dan mulai terkendali," ujarnya melalui konferensi pers daring Badan Nasional Penanggulangan Bencana di Jakarta, Rabu (18/3).
18 maret 2020.
Pemerintah sendiri akan menyegerakan pelaksanaan tes kilat atau rapid test Virus Corona yang mencakup lebih banyak masyarakat. Jumlah kasus positif diprediksi akan semakin melonjak seiring dengan pelaksanaan rapid test ini.
(bmw)from CNN Indonesia | Berita Terkini Nasional https://ift.tt/2vwm3bm
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Membedah Ledakan Rasio Kematian Corona di Indonesia"
Post a Comment