Search

Pemda Minta Uji Corona, Pusat Bicara Kapasitas Laboratorium

Jakarta, CNN Indonesia -- Juru bicara pemerintah khusus penanganan Virus Corona Achmad Yurianto menyebut persoalan uji spesimen Covid-19 lebih terkait dengan kapasitas laboratorium, bukan bukan soal pembagian kewenangan dengan pemerintah daerah.

Hal ini dikatakannya terkait permintaan pemerintah daerah, di antaranya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur DKI Anies Baswedan, untuk ikut melakukan uji spesimen Corona demi mempercepat penanganan.

"Ini kewenangan lab, tidak bicara kewenangan [pemda]. Yang kita bicarakan bio safety dan bio security pemeriksaan virus. Pemeriksaan virus mensyaratkan harus dilakukan di BSL minimal level 2," ujar dia, Jakarta, Kamis (12/3).


BSL merupakan Bio Safety Level (BSL) atau Level Keselamatan Biologi 2. Tercatat, ada empat level BSL. Pada level 2, di antaranya mengatur bahwa pekerja lab harus memiliki pelatihan khusus menangani agen patogenik dan akses ke lab dibatasi ketika pekerjaan tengah dilakukan. Menurut Achmad, lab yang memenuhi syarat BSL 2 itu adalah laboratorium milik Kementerian Kesehatan, yakni Balitbangkes Jakarta dan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan (BBTKL), lab biologi molekuler Eijkman, dan lab milik beberapa perguruan tinggi.

Pada BSL kevel 2 ini, kata dia, peneliti virus berada dalam ruang kaca dan tidak boleh melakukan kontak dengan orang luar. Peneliti virus juga harus menggunakan sarung tangan dan alat kelengkapan lainnya agar tidak menulari dirinya sendiri dan orang lain.

"Tidak boleh menular pada yang mengerjakan ini, jadi di dalam kaca. Harus bio safety. Yang memeriksa dijamin tidak tertular. Virus juga tidak boleh keluar itu bio security," kata Yuri.

[Gambas:Video CNN]

Ia juga menyebut pemeriksaan spesimen di rumah sakit belum memungkinkan. Pasalnya, belum ada satu pun rumah sakit pun yang memenuhi BSL level 2.

"BSL tipe 2 adalah lab riset, maka tidak mungkin di rumah sakit. Yang sekarang kita bicarakan bagaimana dengan lab riset milik perguruan tinggi, beberapa proses sedang jalan," jelasnya.

Sebelumnya, Yurianto menyebutkan bahwa Balitbangkes mampu memeriksa 1.700 sampel per hari. Pemerintah, kata dia, mulai melatih para petugas BBTKL agar dapat segera menguji spesimen.

"Kapasitas Balitbangkes mampu memeriksa 1.700 sampel per hari. Dan kita sudah merencanakan untuk melaksanakan pemeriksaan tersebar di BBTKL," ucapnya.

Sebelumnya, Anies dan Ridwan mendorong desentralisasi tes Virus Corona. Mereka mengklaim wilayahnya bisa melakukan uji itu secara mandiri. Tujuannya, mempercepat penanganan wabah.

Selama ini, RS di daerah-daerah mengirimkan lebih dulu sampel pasien ke Pusat untuk diuji.

(psp/arh)

Let's block ads! (Why?)



from CNN Indonesia | Berita Terkini Nasional https://ift.tt/33cTWdC
via IFTTT

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pemda Minta Uji Corona, Pusat Bicara Kapasitas Laboratorium"

Post a Comment

Powered by Blogger.