Namun, sejak pemberitaan mengenai virus corona ramai di media, dia mulai mengubah kebiasaan menjadi membersihkan diri lebih dulu.
"Kalau saya kan memang sering keluar, sekarang kalau pulang, saya ganti baju dulu, cuci tangan, cuci kaki, mandi lah. Dulu mah biasanya duduk dulu, nonton TV, baru mandi," kata dia kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (21/3)
Herdayati tinggal di Kampung Elektro RT 14 RW 17, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara. Sebuah kampung padat permukiman dengan gang-gang sempit di tengahnya. Di wilayah ini, rumah warga nyaris berdempetan satu sama lain.
Pemprov DKI Jakarta, sebelumnya mengungkapkan bahwa persebaran virus corona banyak terjadi di permukiman yang justru tidak padat penduduk. Meski begitu, Herdayati mengatakan warga tetap menyimpan kekhawatiran.
[Gambas:Video CNN]
"Warga ya takut dan resah dengan adanya corona ini, Apalagi kita dengar kabar begini begitu. Penularannya kan kita enggak tahu. Si A, abis dari mana, si B abis dari mana, kita kan enggak tahu," ucap dia.
Sosialisasi antar warga belakangan ini pun, berbeda, aktivitas yang membuat warga harus berkumpul dalam jumlah banyak, mulai dikurangi. Belakangan ini, menurut dia, warga lebih sering menghabiskan waktu di dalam rumah.
Jarak antar rumah warga yang berdekatan, dan sirkulasi udara di permukiman padat penduduk yang cenderung tidak baik, membuat warga saling mengingatkan satu sama lain mengenai bahayanya virus ini.
"Ini dari JRMK (Jaringan Rakyat Miskin Kota), hari ini membagikan antiseptik kepada warga, sama wedang uwuh untuk minuman kesehatan antibiotik," ucap dia.
Herdayati sendiri mengaku menjaga jarak agar tidak berdekatan dengan orang lain. Dia pun selalu menggunakan masker jika berada di luar rumah.
![]() |
"Kalau di dalam rumah enggak pakai, anak-anak juga gitu," ucap dia.
Dia memiliki 6 anak, 5 di antaranya masih berusia sekolah, dan saat ini memang diliburkan oleh pemerintah daerah. Meski libur, dia membatasi anak-anaknya agar tidak sering bermain keluar.
"Agak berkurang memang mainnya, banyakan di rumah. Saya kasih tahu, jangan main di luar, bahaya, nanti kena virus, kalau sakit, nanti, masuk rumah sakit," ucap dia.
Hingga Sabtu siang, ada 450 orang positif terinfeksi virus corona di Indonesia. Dari jumlah tersebut, ada 38 orang meninggal dunia dan 20 dinyatakan sembuh. Kasus positif dan jumlah kematian terbanyak berada di Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Anies Anies Baswesn telah resmi menetapkan status tanggap darurat virus corona (Covid-19) mulai Jumat (20/3) hingga 14 hari ke depan. Masa tanggap darurat bisa diperpanjang. (yoa/dea)
from CNN Indonesia | Berita Terkini Nasional https://ift.tt/2QAyH0n
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Wabah Corona dan Cerita Warga di Permukiman Padat Penduduk"
Post a Comment