"Dengan persentase positif covid-19 sebesar 4 persen, dengan rincian 2.879 orang dinyatakan positif covid-19 dan 69.536 orang dinyatakan negatif," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia Tatri Lestari Handayani dalam keterangan tertulis, Minggu (26/4)
Rapid test dilakukan dengan menggunakan spesimen darah untuk pengujian virus corona di tubuh seseorang. Sementara tes swab lewat PCR atau genome sequencing dilakukan dengan menguji lendir dari tenggorokan, kerongkongan, atau hidung.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya juga menyatakan rapid test tidak efektif untuk mengetahui infeksi virus corona pada tubuh seseorang. Dengan alasan itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan berusaha memaksimalkan penggunaan tes swab dengan alat PCR
Sementara itu, jumlah kasus positif covid-19 di DKI Jakarta hingga Minggu (26/4) mencapai 3.745 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 338 orang dinyatakan sembuh dan 357 orang meninggal dunia.
Foto: CNN Indonesia/Fajrian
|
Anies kemudian mengumumkan perpanjangan masa penerapan PSBB hingga 28 hari di Jakarta atau hingga 22 Mei 2020.
Dalam aturan pedoman PSBB, pemerintah membatasi aktivitas sekolah dan tempat kerja, kegiatan keagamaan, kegiatan di tempat atau fasilitas umum. Kemudian, kegiatan sosial dan budaya serta moda transportasi. (yoa/ain)
from CNN Indonesia | Berita Terkini Nasional https://ift.tt/2VD3rR7
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "72.415 Rapid Test DKI, 2.879 Orang Terindikasi Positif Corona"
Post a Comment