
Pemprov Jatim sendiri, menurut Khofifah, telah menyediakan ruang observasi corona bagi pemudik yang baru tiba pada 3.631 desa di Jatim. Beberapa dari desa tersebut menggunakan bangunan sekolah dasar (SD) sebagai ruang observasinya.
"Kami dapat informasi karena di antara 3.631 [desa] itu ada yang [ruang observasinya] di gedung SD. Maka ada [pemudik] yang menolak, 'kok, saya mau dibawa ke sekolah dasar,' ini true story," cerita Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (10/4) malam.
Menanggapi penolakan tersebut, Khofifah pun mengimbau agar para pemudik mau kooperatif menjalani observasi. Hal itu kata dia, demi keselamatan diri, keluarga dan masyarakat.
"Saya ingin menyampaikan kabar yang sampai kepada saya, kalau mereka baru mudik dari Jabodetabek mohon dengan sangat jangan menolak jika harus melalui proses observasi atau isolasi," ujarnya.
Lebih lanjut, kata Khofifah, sebanyak 3.631 desa/kelurahan yang memiliki ruang observasi itu baru setara 47,02 persen dari total keseluruhan desa di Jatim. Khofifah berharap dalam waktu dekat jumlah desa itu terus bertambah.
"Sudah mencapi 47,02 persen, atau mencapai 3.631. Kita harap jumlah ruang observasi berbasis desa/kecamatan ini jumlahnya akan terus bertambah," kata dia
Selain itu, mantan Menteri Sosial RI ini juga mengatakan, saat ini juga terdapat 527 area pemukiman yang menerapkan area tertib physical distancing, dengan melibatkan 39 polres se-Jatim.
"Area tertib physical distancing ini diterapkan untuk memastikan warga tetap tinggal di rumah dan hanya keluar rumah untuk urusan yang urgent seperi logistik, kesehatan, dan perekonomian atau perdagangan," katanya.
Sementara itu, pada Jumat (10/4) di Jatim terdapat 256 kasus positif corona, 63 di antaranya sembuh, 25 meninggal dunia. Kemudian ada pula 1.333 pasien dalam pengawasan (PDP), dan sebanyak 13.341 orang dalan pemantauan (ODP). (frd/chs)
from CNN Indonesia | Berita Terkini Nasional https://ift.tt/2RsPnra
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Cerita Khofifah Soal Pemudik yang Tolak Observasi di Jatim"
Post a Comment