Dalam tayangan video yang disiarkan BNPB, Fitdy mengungkapkan curahan hatinya (curhat) kerinduan untuk bisa segera bertemu keluarga di tengah kesibukannya memerangi penyebaran covid-19.
Dengan latar belakang militer yang dimilikinya, beberapa tahun terakhir, ia sudah pernah merasakan tugas-tugas yang cukup berat. Namun tugas-tugas itu berbeda dengan tugasnya di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet dalam penanganan corona saat ini.
Wisma Atlet yang dulu digunakan sebagai tempat penginapan atlet Asian Games 2018 resmi dialihfungsikan menjadi RS Darurat Covid-19 sejak Senin (23/3) lalu. "Saya pribadi sebagai orang militer kurang lebih 10 tahun ini sudah pernah penugasan atau kegiatan tugas yang cukup berat, namun pada saat ini saya dalam figur sebagai militer dan figur sebagai perawat tergabung dalam satgas covid-19 mendapatkan tugas sangat berat sebenarnya," kata Fitdy, Minggu (26/4)
Rindu bersenda gurau dan berkumpul dengan keluarga adalah hal yang dirasakannya. Dengan resiko tugas yang dijalani, interaksi secara langsung dengan keluarga adalah hal yang harus dibatasi.
Mural dukungan untuk para tenaga medis melawan Covid-19 di Jalan Raya Jakarta-Bogor, Depok, Jawa Barat, Jumar (3/4/2020). (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)
|
Tak bisa bertemu secara langsung dengan keluarga, ia memanfaatkan handphone untuk sekadar berkomunikasi dengan keluarga. Disela-sela tugas, video call hingga berkirim foto dengan keluarga menjadi obat untuk mengatasi rasa rindunya.
"Sangat terbantu dengan media komunikasi, sehingga disela jadwal shift atau jaga, kami memanfaatkan waktu untuk komunikasi dengan keluarga," ucap dia.
Tak hanya rasa rindu keluarga, menjalani rutinitas yang sama berhari-hari, rasa jenuh pun menghampirinya. Untuk mengatasinya, ia dan rekan-rekan tenaga medis biasanya memanfaatkan fasilitas yang ada disana"Ada waktu dimana kami merasa jenuh, kami berolahraga dan sebagainya. Ada beberapa lantai bisa digunakan untuk olahraga. kita olahraga masing-masing. ada yang memanfaatkan fasilitas yang ada hiburan, untuk mengusir rasa bosan," kata dia.
Sebagai tenaga medis, motivasi dan semangat sangat penting untuk tetap dijaga baginya agar bisa memberikan pelayanan terbaik bagi pasien yang memerlukan.
"Kenapa kami mau melaksanakan tugas ini? Ada pertanyaan seperti itu mungkin dari figur lain. Hal ini semata-mata bukan karena kami melaksanakan tugas sebagai tenaga medis, tapi kami memang merasa terpanggil," kata Fitdy.Ia mengaku optimistis, Indonesia akan mampu terlepas dari pandemi covid-19, asalkan masyarakat patuh dan disiplin untuk mengikuti anjuran yang disampaikan oleh pemerintah.
"Terkait stigma (tenaga medis), kadang terlihat ditolak di masyarakat karena akan membawa virus karena kita menyentuh pasien, mohon kami juga manusia, kami laksanakan ini dengan hati. Mohon terimalah kami juga dengan hati," ucap dia. (yoa/bac)
from CNN Indonesia | Berita Terkini Nasional https://ift.tt/3cKSTp1
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Curhat Perawat TNI di Wisma Atlet yang Rindu Keluarga"
Post a Comment