"Semenjak Covid-19 merebak dari Maret, sudah turun drastis hanya 30-40 kendaraan per hari yang beroperasi dengan catatan sekitar 200 penumpang," kata Roni saat dihubungi Sabtu (25/4).
Roni merinci dalam kondisi normal di terminal Cicaheum rata-rata sebanyak 1.700 penumpang bisa terangkut ke luar kota dan provinsi. Jumlah armada yang beroperasi biasanya mencapai 200-250 unit bus."Sekarang ini tinggal 15 persen saja. Adapun kendaraannya tinggal 30-40 bus," ucapnya.
Akibat penurunan jumlah penumpang, Roni mengatakan sejumlah Perusahaan Otobus (PO) memilih mengandangkan busnya. Mereka mengalami kerugian karena biaya operasional tak sebanding dengan pemasukan.
"Yang paling terasa para sopir dan kernet. Mereka kehilangan mata pencaharian dan juga tak bisa berbuat apa-apa menghadapi situasi sekarang ini," ujarnya.
Terkait Peraturan Menteri Perhubungan nomor 25 tahun 2020 tentang pengendalian transportasi selama musim mudik Idulfitri 1441 H dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19, Roni menegaskan pihaknya belum menutup operasional terminal sebagai respons kebijakan larangan mudik.
Ia juga mengakui masih ada beberapa bus AKAP yang beroperasi. "Kita belum bisa bertindak karena masih menunggu petunjuk teknis dari Dinas Perhubungan sebagai turunan dari Permenhub tersebut," katanya.
Jumlah pasien positif covid-19 di Kota Bandung hingga Jumat (24/4) mencapai 144 orang. Dari jumlah itu 25 orang meninggal dan 17 lainnya dinyatakan sembuh.Kota Bandung juga telah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak Rabu (22/4). PSSB ini diterapkan untuk mencegah penyebaran virus covid-19 di kota kembang. (hyg/jal)
from CNN Indonesia | Berita Terkini Nasional https://ift.tt/3eOULPo
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jumlah Penumpang Terminal Cicaheum Bandung Anjlok 85 Persen"
Post a Comment