
Rudy menyebut aktivitas kolom abu Anak Krakatau yang tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi sekitar 38 menit 4 detik itu sudah juga mulai berkurang sampai saat ini.
Meski menghasilkan erupsi tipe strombolian, Rudy menegaskan tidak terdengar suara gemuruh atau dentuman akibat aktivitas gunung yang terletak di Selat Sunda itu di Pos Pengamatan Pasauran, Banten.
Ia mengaku belum bisa menghubungkan erupsi Anak Krakatau dengan suara dentuman yang terdengar oleh warga Jakarta dan sekitarnya dini hari tadi.
"Terkait dengan dentuman yang terdengar di Jakarta tadi malam, sejak awal letusan sampai sekarang di Pos Pengamatan Pasauran, Banten tidak terdengar dentuman," ujarnya.
"Hingga jam ini aktivitas erupsi pada pola menurun," ujar Rudy.
Status Gunung Anak Krakatau sampai saat ini masih di Level II atau waspada. Anak Krakatau berada dalam status aktivitas Level II (Waspada) sejak 25 Maret 2019 lalu.
from CNN Indonesia | Berita Terkini Nasional https://ift.tt/3b5fSdW
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Letusan Anak Krakatau Bertipe Strombolian, Aktivitas Menurun"
Post a Comment