Search

Tim Gugus Sebut Ada 23 Klaster Penularan Covid-19 di Jatim

Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur mengidentifikasi 23 klaster penularan virus corona (Covid-19). Sebelumnya tim menemukan 21 klaster penularan virus tersebut.

"Kami sudah melakukan pendalaman lebih jauh, dan ternyata sekarang ada 23 klasternya," ujar Ketua Rumpun Tracing, dr Kohar Hari Santoso, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (6/4).

Kohar menyebut klaster terbanyak berada di Kota Surabaya. Terdeteksi lima klaster di kota tersebut. Salah satunya adalah klaster Pusat Grosir Surabaya (PGS) yang teridentifikasi lima orang positif virus corona.

PGS telah ditutup hingga dua pekan ke depan oleh Pemerintah Kota Surabaya dan pengelola.


Kohar mengaku pihaknya menemukan klaster tenaga kesehatan di Surabaya yang beririsan dengan kasus di Sidoarjo.

"Titiknya sudah kita gambarkan. Surabaya ada 5 klaster, termasuk yang ke lima adalah kelompok tenaga kesehatan," ujarnya.

Klaster lainya di Jatim adalah Pelatihan Petugas Haji di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, yang diikuti oleh 415 peserta dari berbagai daerah, pada 8-19 Maret lalu.

Dari klaster tersebut, sebanyak 20 orang yang menghadiri pelatihan itu telah dinyatakan positif corona. Satu orang di antaranya, peserta asal Kabupaten Kediri, meninggal dunia.

Klaster besar lainnya yakni klaster Jakarta, sebanyak 19 orang terinfeksi Covid-19. Sayangnya, Kohar tak memberikan penjelasan detail sebaran pasien positif corona yang masuk klaster Jakarta.

Kemudian klaster penularan kegiatan seminar di Bogor yang menyebabkan 9 orang positif terjangkit Covid-19 di Kabupaten Magetan. Kohar mengatakan penyebaran klaster ini juga sampai ke Sidoarjo.

Menurut Kohar, terdapat pula klaster pulang umroh. Klaster ini bermula dari penularan masyarakat yang usai melakukan ibadah umrah. Terdapat tujuh pasien positif virus corona di Lumajang.

"Lalu ada klaster penularan di Kota Malang dua kasus, dan satu kasus di Kota Batu yang masih saling terkait. Sehingga totalnya ada 23 klaster yang berhasil kami identifikasi," kata Kohar.

Sayangnya dalam peta sebaran klaster yang ditunjukkan Kohar, hanya terdapat 20 klaster. Ia tak menjelaskan lebih rinci ke tiga klaster sisanya.

Berikut persebaran sementara 20 klaster kasus positif COVID-19 di Jatim:

1. Klaster tenaga kesehatan Surabaya - Sidoarjo ( 5 Kasus)
2. Klaster Surabaya I/ PGS (5 kasus)
3. Klaster Surabaya II (2 kasus)
4. Klaster Surabaya III (2 kasus)
5. Klaster Surabaya IV (2 kasus)
6. Klaster TKHI-PPHI / Asrama Haji (20 kasus)
7. Klaster Sidoarjo I (4 kasus)
8. Klaster Sidoarjo II (2 kasus)
9. Klaster Sidoarjo III ( 2 kasus)
10. Klaster Kab/Kota Malang (5 kasus)
11. Klaster Kota Malang II (2 kasus)
12. Klaster dari Malang (2 kasus)
13. Klaster INK (2 kasus)
14. Klaster dari Bali (2 kasus)
15. Klaster dari Jakarta (19 kasus)
16. Klaster dari Bogor (2 kasus)
17. Klaster pulang umroh (7 kasus)
18. Klaster seminar di Bogor (9 kasus)
19. Klaster dari Tanah Abang, Jakarta (3 kasus)
20. Klaster Situbondo (2 kasus) (frd/fra)

[Gambas:Video CNN]

Let's block ads! (Why?)



from CNN Indonesia | Berita Terkini Nasional https://ift.tt/39OQvMb
via IFTTT

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Tim Gugus Sebut Ada 23 Klaster Penularan Covid-19 di Jatim"

Post a Comment

Powered by Blogger.