Search

Isu Agama Diprediksi Tak Marak di Pilkada Serentak 2020

Jakarta, CNN Indonesia -- Setara Institute memprediksi penggunaan isu agama untuk menarik simpati pendukung pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 tak akan signifikan.

Pilkada akan digelar serentak di 270 daerah tingkat provinsi dan kabupaten/kota pada September tahun depan.

Ketua Setara Institute Bonar Tigor Naipospos menilai masyarakat dan pemerintah telah berkaca pada kejadian Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. Kala itu, calon Gubernur DKI Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok divonis bersalah atas kasus penistaan agama.


Ahok mengutip ayat suci Alquran, tepatnya Surat Al-Maidah ayat 51 di hadapan warga Kepulauan Seribu. Perkataan Ahok menyulut rangkaian demonstrasi besar-besaran yang dikenal sebagai Aksi Bela Islam. 

Akibat penistaan agama, Ahok harus mendekam di penjara selama hampir dua tahun.

"Masyarakat termasuk pemerintah menyadari betul bahwa menggunakan isu agama dan politisasi agama itu berakibat buruk terutama bagi kohesi sosial masyarakat," kata Bonar di Jakarta, Sabtu (21/12).

Ia menilai penggunaan isu agama dalam kancah politik mulai berkurang pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Namun demikian, ia tidak menampik masih terdapat sejumlah golongan yang berupaya menggunakan isu agama sebagai senjata.

"Saya prediksi 2020, meskipun ada pihak tertentu yang mau coba memainkan isu politik identitas tetapi tidak akan sekencang Pilgub DKI 2016," ucapnya.

Menurut dia, penggunaan strategi politik identitas untuk menggaet pendukung merupakan praktik yang kerap ditemui di seluruh dunia. Ia menjelaskan individu pada dasarnya membutuhkan identifikasi akar sosial. Sayangnya, upaya identifikasi ini kemudian dimanipulasi oleh golongan sebagai kendaraan politik. (ulf/stu)

Let's block ads! (Why?)



from CNN Indonesia https://ift.tt/2QaXRS3
via IFTTT

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Isu Agama Diprediksi Tak Marak di Pilkada Serentak 2020"

Post a Comment

Powered by Blogger.