Jokowi hadir didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo yang mengenakan baju putih berbalut syal kain tenun etnik NTT. Hadir pula Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri hingga menteri-menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Beberapa menteri Indonesia Kabinet Maju yang turut hadir yakni Menteri Agama Fachrul Razi, Menteri Sosial Juliari Peter Batubara, serta Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.
Dalam perayaan Natal Nasional 2019 yang mengusung tema "Hiduplah Sebagai Sahabat Bagi Semua Orang", Presiden Jokowi berpesan agar saling menghormati dan menghargai perbedaan di negara yang beraneka ragam suku, budaya, dan agama.
"Saya tegaskan di Negeri Pancasila negara menjamin, sekali lagi, negara menjamin kebebasan beragama dan beribadah menurut agamanya masing-masing," kata Jokowi saat sambutan.
Menurut Jokowi, Natal adalah momentum yang sangat indah merayakan persahabatan. Selain itu, perayaan ini juga sangat berharga untuk merawat persaudaraan serta kerukunan antara anak-anak bangsa.
"Perayaan Natal ini saya merasakan suasana kerukunan, persahabatan, dan persaudaraan, serta cinta kasih sebagai saudara sebangsa dan setanah air," kata dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini berpesan agar masyarakat Indonesia tetap menjaga tali silahturahmi persaudaraan yang telah terjalin dengan sangat baik. Sehingga, provokasi-provokasi yang hadir di antara mereka tidak merusak persaudaraan yang ada.
"Nilai-nilai persaudaraan inilah yang mengikat ke-Indonesiaan kita di masa lalu yang saat ini maupun di saat masa yang akan datang," ucapnya.
Jokowi juga menyebut nama-nama tokoh nasional, di antaranya persahabatan Presiden Ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dengan Romo Mangun (YB Mangunwijaya).
Lalu hubungan baik tokoh Partai Masyumi Mohammad Natsir (Moh Natsir) dengan tokoh Katolik IJ Kasimo.
"Ketika Hari Raya Natal Bapak Natsir selalu berkunjung ke rumah Bapak IJ Kasimo, juga sebaliknya saat Idul Fitri Bapak Kasimo juga datang berkunjung ke rumah Bapak Natsir. Inilah teladan indahnya persahabatan di antara dua tokoh bangsa," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo mengatakan, peringatan kelahiran Yesus Krestus ini telah memberikan kegembiraan karena telah membawa keselamatan dan damai bagi warga Indonesia.
"Kita gembira karena peristiwa kelahiran Yesus Kristus membuat hidup kita semakin bermakna. Kelahiran-Nya yang kita peringati juga memberikan harapan dunia ketika memasuki tahun baru 2020," kata Suharyo.
Meski demikian, Suharyo mengingatkan kepada seluruh umat kristiani untuk tetap merawat dan mengembangkan cinta kasih dan persaudaraan sesama warga masyarakat dan negara tercinta.
Sementara itu, Ketua Umum Panitia Natal Nasional yang juga Menteri Sosial Juliari Batubara mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia dan pengisi acara yang menyukseskan acara perayaan Natal Nasional 2019 ini.
Menurutnya, pemilihan tema Natal tahun ini pun merupakan kesepakatan bersama antara Perseketuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) dan Koferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), yang mengandung makna bahwa setiap umat Kristiani adalah sahabat dan saudara bagi diseluruh anak bangsa, seluruh umat beragama yang saling mengasihi satu sama Iainnya.
Perayaan Natal Nasional tahun 2019 ini, lanjut dia, dikemas dalam rangkaian tiga kegiatan bakti sosial di Maluku, NTT, dan Sumatera Utara. Kegiatan Bakti Sosial berupa pemberian bantuan sembako sekaligus merasakan bahwa semangat dan suasana perayaan Natal tahun ini hadir ditengah tengah mereka.
from CNN Indonesia https://ift.tt/2tZOgpZ
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pesan Damai Jokowi di Perayaan Natal Nasional"
Post a Comment