Alasan Anies Tutup Sekolah: Anak Kecil Jadi Perantara Corona

Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan menutup sekolah di ibu kota selama dua pekan untuk mencegah penyebaran virus corona.

Anies mengatakan kebijakan penutupan dibuat setelah Pemprov DKI melakukan konsultasi dengan sejumlah pihak, kemarin. Dalam forum konsultasi itu DKI melibatkan Ikatan Dokter DKI Jakarta, Ikatan Dokter Anak Indonesia, dan perwakilan WHO.

"Merujuk pengalaman berbagai tempat, berbagai kajian menunjukkan bahwa anak-anak tidak banyak terjangkit Covid-19, tapi mereka carrier, penular dari dewasa satu ke dewasa lainnya. Meski kecil bisa menularkan dari satu ke lainnya," kata Anies dalam keterangan pers di Balai Kota, Jakarta, Sabtu (14/3).
Keputusan DKI menutup kegiatan belajar mengajar mulai berlaku esok. Anies mengatakan jajarannya akan menyiapkan materi belajar jarak jauh. Semua materi untuk orang tua, guru, siswa, dan sekolah dijamin Anies akan siap sebelum hari Senin.

Upaya pencegahan dilakukan setelah jumlah pasien positif corona terus bertambah. Anies mengingatkan pada 1 Maret lalu, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Jakarta 129 orang, lalu melonjak jadi 586 orang pada 12 Maret.

Sementara jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) per 1 Maret hanya 39 orang dan bertambah menjadi 261 orang pada 12 Maret.

Data Kementerian Kesehatan per Jumat kemarin, Anies menuturkan ada 69 orang positif corona di Indonesia.

"Di Jakarta penyebarannya mulai merata. Demi melindungi kepentingan seluruh masyarakat di Jakarta, kami memutuskan ambil langkah tegas dan cepat," ujar Anies.

"Ini semua dilakukan untuk menjaga keselamatan warga Jakarta," imbuh Anies.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengingatkan dengan penutupan sekolah, dia berharap masyarakat mengurangi kegiatan di luar rumah.

"Mari ambil sikap bertanggung jawab pada diri sendiri, keluarga, kepada seluruh komponen dengan cara melindungi diri dan masyarakat," kata Anies. (ctr/wis)

Let's block ads! (Why?)