
"Statusnya PDP. Meninggalnya pukul 03.00 WIB dini hari," kata Kassubag Humas RSUP Haji Adam Malik Medan, Rosario Dorothy Simanjuntak.
Rosario menjelaskan balita tersebut dirawat di ruang isolasi RSUP H Adam Malik Medan sejak Sabtu (11/4) pukul 04.00 WIB. Selain memiliki gejala yang mengarah ke Covid-19, pasien juga memiliki riwayat penyakit jantung.
"Belum tahu tertular dari mana, tapi yang jelas pasien memang punya riwayat penyakit jantung, dan punya gejala lain yang mengarah ke covid-19. Pasien bukan warga Medan, tapi rujukan dari daerah," paparnya.
Dia menambahkan tim medis RSUP Haji Adam Malik Medan sudah mengambil swab balita tersebut untuk mengetahui apakah balita itu positif Covid-19 atau tidak. Meninggalnya balita ini, menjadi kasus kali pertama terkait Covid-19 yang merenggut nyawa anak-anak di Provinsi Sumatera Utara.
"Untuk sampel swab baru tadi diambil. Kita tunggu lah hasilnya nanti," katanya.
Balita malang tersebut dimakamkan sesuai protokol penanganan pasien Covid-19 di Tempat Pemakaman Khusus Covid-19 di Simalingkar B, Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan.
"Sudah dimakamkan di Simalingkar B," katanya.
Berdasarkan data di RSUP Haji Adam Malik Medan, saat ini ada 10 orang PDP dan tiga orang pasien positif Covid-19 yang dirawat di rumah sakit milik Kemenkes RI tersebut.
Dengan meninggalnya bayi 2,5 tahun ini, maka jumlah PDP yang wafat bertambah menjadi 2 dan pasien positif yang wafat tetap 3 orang, serta yang sembuh masih 8 orang.
from CNN Indonesia | Berita Terkini Nasional https://ift.tt/3b2zCyM
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Balita PDP Corona Meninggal di Medan"
Post a Comment