Abdul mengatakan warga Natuna menyaksikan betapa menakutkannya penyebaran virus corona lewat media massa.
"Biasa, namanya (juga) orang kampung belum pernah ada yang begitu, jadi merasa waswas, 'Ada apa nih karantina?' Sekarang kita sudah menggerakkan tim-tim yang di lapangan untuk menyosialisasikan supaya masyarakat tidak terlalu cemas," kata Abdul kepada wartawan di Kantor Kemenko Polhukam, Selasa (4/2).
Menurutnya, kecemasan itu juga dipengaruhi oleh terlambatnya sosialisasi dari pemerintah pusat terkait karantina tersebut. Abdul mengakui ia juga sempat meliburkan sekolah di dekat lokasi karantina sebagai antisipasi kebijakan pemerintah pusat yang mendadak.
Namun setelah berkomunikasi dengan pemerintah pusat, Pemkab Natuna paham maksud kebijakan itu. Dia telah mencabut kebijakan usai pemerintah pusat menerangkan lokasi karantina sudah dirancang agar tidak membahayakan bagi warga.
Saat ini, kata Abdul, Pemkab Natuna sedang menerjunkan Dinas Kesehatan untuk menyosialisasikan penyebaran virus novel corona (2019-nCov) dan karantina yang sedang dilakukan pemerintah.
Demo warga Natuna menolak keberadaan karantina. (Dok. Istimewa)
|
[Gambas:Video CNN]
"Kita kan sudah setiap puskesmas yang ada di Kabupaten Natuna itu kita jadikan posko melayani laporan-laporan masyarakat, keluhan-keluhan masyarakat, agar kalau ada yang merasa kurang apa, itu langsung kita tangani," tuturnya.
Sebelumnya, warga Kabupaten Natuna menggelar aksi unjuk rasa menolak rencana pemerintah pusat membuat fasilitas karantina di Natuna. Fasilitas itu digunakan untuk mengarantina 238 WNI yang baru dievakuasi dari Hubei, China, karena wabah virus novel corona (2019-nCov). (dhf/ain)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2OnFERa
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bupati Natuna soal Demo: Namanya Juga Orang Kampung Waswas"
Post a Comment