
Pada Jumat (10/4) malam, tercatat ada 256 kasus positif di Jatim, sebanyak 171 di antaranya masih dalam perawatan. Kemudian 63 pasien di antaranya telah dinyatakan sembuh. Angka itu setara dengan 24,61 persen.
"Sampai hari ini Alhamdulillah persentase kesembuhan pasien Covid-19 positif Jatim tertinggi di antara seluruh provinsi di Indonesia," kata Khofifah, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat malam.
Sebaran untuk pasien sembuh itu antara lain 32 orang di Surabaya, 3 di Sidoarjo, 4 di Kabupaten Malang, 8 di Kabupaten Magetan, 1 di Gresik, 1 di Kabupaten Kediri.
Kemudian 4 di Kota Malang, 4 di Kabupaten Situbondo, 1 di Kota Kediri, 1 di Banyuwangi, 1 Kabupaten Madiun, 1 Kabupaten Jember, 1 Kota Blitar, 1 Kota Blitar.
"Saya rasa kita harus menyampaikan terima kasih tidak pernah berhenti kepada seluruh tenaga medis, tenaga paramedik seluruh tenaga kesehatan. Ini bagian dari profesionalisme yang kuat, dedikasi yang kuat dari tenaga medis dan paramedis," katanya.
Sedangkan untuk kasus positif yang meninggal dunia di Jawa Timur ada sebanyak 22 orang atau setara dengan 8,59 persen.
Kota Surabaya menjadi daerah dengan angka kematian tertinggi di Jatim yakni sebanyak 10 orang, 3 orang di Sidoarjo, 1 orang di Kabupaten Malang, 1 orang di Kabupaten Magetan.
Kabupaten Gresik 1 orang meninggal , 2 orang di Kabupaten Kediri, 1 orang di Kabupaten Lumajang, 1 orang Kabupaten Pamekasan, 1 di Kabupaten Tuban, 1 orang di Kabupaten Bojonegoro.
Pada Jumat (10/4), Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, telah merampungkan rapid test atau tes cepat virus corona sebanyak 10.886 di Jatim.
Rapid test tersebut ditujukan untuk para petugas medis yang menangani pasien positif virus corona, kemudian pasien dalam pengawasan (PDP), orang dalam pemantauan (ODP), hingga orang tanpa gejala (OTG).
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, dari keseluruhan jumlah rapid test tersebut sebanyak 264 orang di antaranya terindikasi positif corona.
"Saya mau sampaikan untuk rapid test, posisi per jam 17.00 WIB tadi, yang sudah digunakan ada 10.886 alat. Ada yang terkonfirmasi positif 264 orang dari hasil rapid test," kata Khofifah, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (10/4) malam.
Dari 264 orang yang dinyatakan positif rapid test itu, kemudian ditindak lanjuti dengan tes swab PCR. Hasilnya, kata dia, ada 24 orang terkonfirmasi positif covid-19.
"Ada yang terkonfirmasi positif melalui rapid test itu ada 264, tapi sesudah di-swab PCR dan dinyatakan positif ada 24. Posisi seperti ini menjadi penting untuk dilakukan tracing," tuturnya.
Pasien yang dinyatakan positif dari hasil rapid test maupun tes swab PCR antara lain PDP sebanyak 16, OTG 5 orang, ODP 3 orang, dan seorang petugas kesehatan.
Lebih lanjut, kata Khofifah, pihaknya akan kembali mendatangkan 18 ribu alat rapid test covid-19. Nantinya alat itu bakal digunakan untuk melakukan test pada para pemudik yang baru tiba di Jatim.
Meski angka kesembuhan di Jatim diklaimnya tertinggi, Khofifah tetap mengimbau agar masyarakatnya tetap mengikuti anjuran pemerintah terkait physical distancing, tidak keluar rumah, dan gunakan masker.
"Kembali kami mengingatkan agar masyarakat tetap mengikuti anjuran pemerintah, tetap tinggal di rumah dan keluar rumah hanya untuk kepentingan urgen, olah raga yang cukup dan jaga jarak aman serta pola hidup bersih dan sehat jika harus keluar rumah gunakan masker," pungkasnya.
Sementara itu berdasarkan data terbaru Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 RI pada Jumat (10/4) pukul 16.00 WIB, secara nasional ada 3.512 kasus positif, 282 orang dinyatakan sembuh 8,03 persen, dan 306 meninggal atau 8,71 persen.
(frd/chs)
from CNN Indonesia | Berita Terkini Nasional https://ift.tt/3ecSUn5
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Khofifah Sebut Jatim Punya Rasio Tertinggi Sembuh Corona"
Post a Comment