
Menurut saksi mata Muhammad Nurul Hidayat, tower tersebut roboh saat warga usai melaksanakan salat Ashar. Pria yang juga merupakan Takmir Masjid ini mengatakan, sebelum kejadian tower roboh, wilayah tersebut dilanda hujan dan angin kencang.
"Pas warga lagi salat di Masjid, habis salam, ada bunyi, dan runtuhan, warga langsung berlarian keluar, ternyata ada tower roboh," kata Nurul kepada CNNIndonesia.com, Minggu (22/12).
Kata Nurul, kejadian berlangsung cepat. "Enggak sampai satu menit, pas waktu ada petir juga," ujar dia.
Saat warga keluar dari masjid, kata dia, salah seorang jamaah, terkena runtuhan bangunan masjid yang berlantai dua tersebut. Warga itu menderita luka di bagian kepala.
"Berdarah, langsung dibawa ke rumah sakit, cuma tidak terlalu serius," kata dia.
Selain menimpa masjid, tower roboh tersebut juga menimpa beberapa rumah warga dan sebuah Bajaj yang terparkir di sekitar masjid.
Pemilik Bajaj, Gofur, mengatakan saat kejadian, ia sedang melaksanakan salat di mesjid, ia pun mengaku memang sering melaksanakan salat di masjid tersebut.
"Tapi biasanya tidak parkir di sini (lokasi terkena robohan), tadi karena hujan deras saja,"kata dia kepada CNNIndonesia.com.
Direktur Utama Radio Republik Indonesia (RRI) M Rohanudin mengatakan, pihaknya akan menanggung kerugian yang diakibatkan robohnya tower
RRI tersebut.
"Kami akan rapat dengan dewan pengawas dan direksi untuk menentukan mengganti semua biaya yang diakibatkan (robohnya tower)," kata dia.
from CNN Indonesia https://ift.tt/2sbNx4s
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Cerita Takmir Masjid Saat Tower RRI Roboh di Radio Dalam"
Post a Comment