"Kondisinya secara umum kondusif, ada kasur yang dibakar sama mereka, kecil ya. sudah kondusif dari semalam," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Rika Aprianti saat dikonfirmasi, Kamis (23/4).
Rika mengatakan saat ini kondisi Lapas Sorong sudah kondusif. Menurutnya, tak ada narapidana yang kabur dalam peristiwa kemarin itu. Ia juga memastikan tak ada narapidana yang mengalami luka-luka."Enggak ada, alhamdulillah tidak ada yang kabur dan tak ada yang luka," ujarnya.
Rika belum bisa memastikan penyebab para napi membakar kasur dan berusaha kabur. Saat ditanya apakah peristiwa tersebut karena para napi meminta program asimilasi, Rika juga belum bisa memberikan jawaban.
"Sekali lagi kami belum bisa memastikan, penyebabnya apa," tuturnya.
Kepala Lapas Sorong, Nunus Ananto mengatakan aksi yang dilakukan oleh 335 warga binaan tersebut bertujuan agar mereka dibebaskan. Ratusan napi tersebut khawatir dengan penyebaran virus corona saat ini."Mereka minta dibebaskan dengan alasan kemanusiaan ingin merasakan hidup bebas seperti warga lainnya dan khawatir dengan wabah ini," ujar Nunus, dikutip dari Antara.
Nunus mengatakan situasi Lapas Sorong sudah aman. Petugas Lapas melakukan pendekatan persuasif dengan narapidana yang mengamuk agar kembali ke kamar masing-masing.
Kapolres Sorong Kota AKBP Ary Nyoto Setiawan mengatakan sekitar 300 prajurit gabungan TNI dan Polri diturunkan guna mengamankan situasi Lapas Sorong.
Menurut Ary, aksi warga binaan tersebut berkaitan dengan permintaan asimilasi di tengah wabah virus corona. Ia mengaku sudah meminta para napi agar tenang sehingga permasalahan dapat diselesaikan."Di lapangan sudah tenang dan warga binaan dihimbau agar tidak lagi beraksi. Aparat gabungan TNI dan Polri masih terus siaga sampai situasi benar-benar aman," ujarnya.
Sebelumnya, kejadian serupa juga terjadi di LapasTuminting, Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (11/4) lalu. Para napi di Lapas Tuminting mengamuk disinyalir karena ingin juga mendapat program asimilasi dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).
Selama masa pandemi virus corona, Kemenkumham membuat kebijakan pembebasan narapidana dan anak binaan lewat program asimilasi dan integrasi. Sampai Senin (20/4), Kemenkumham telah membebaskan 38.822 narapidana, termasuk anak binaan.
Napi yang bebas melalui program asimilasi sebanyak 35.738, sedangkan anak binaan sebanyak 903 orang. Sementara itu, untuk program integrasi, napi yang dikeluarkan sebanyak 2.145 orang dan anak binaan sebanyak 36 orang.Namun, beberapa napi yang bebas kembali melakukan aksi kejahatan. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Argo Yuwono mencatat 28 narapidana yang masuk program asimilasi dan integrasi di 11 Provinsi yang kembali terjerat kasus hukum.
Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo memastikan bahwa narapidana yang kembali berulah itu akan mendapatkan sanksi dan hukuman yang lebih berat. (Antara/fra)
from CNN Indonesia | Berita Terkini Nasional https://ift.tt/2VO4oVW
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Napi Minta Asimilasi Corona, Lapas Sorong Sempat Rusuh"
Post a Comment