Idris menyebut perilaku memborong atau panic buying seperti itu hanya akan memperkeruh suasana. Bahkan dia menyebut tindakan itu menzalimi para orang yang sakit.
"Jangan sampai ramai-ramai beli masker, enggak ada manfaatnya. Bahkan menzalimi saudara kita yang sakit. Kalau masker dihabisi oleh warga semuanya nanti stok untuk sakit kehabisan," kata Idris dalam sebuah rekaman pidato. Rekaman itu telah dikonfirmasi Idris kepada CNNIndonesia.com, Selasa (3/3).
Meski begitu, Idris mengatakan jika perilaku panic buying tidak dihentikan, maka stok masker di Depok akan habis. Dia khawatir nantinya Depok kehabisan masker untuk keperluan orang sakit.
"Tolong ini tidak dilakukan lagi," tuturnya.
Lebih lanjut, Idris meminta warga Depok untuk tetap waspada, tapi tidak panik. Dia meminta warga untuk mulai menerapkan pola hidup sehat.
"Semua saya harap beraktivitas seperti biasa, sekolah beraktivitas biasa, tetapi jika ada teman-teman kita yang flu kita minta kepada yang bersangkutan untuk pakai masker. Masker bukan untuk orang sehat, tetapi untuk orang yang sakit," ucap dia.
Indonesia mengumumkan kasus pertama penularan virus corona (Covid-19) pada Senin (2/3). Presiden Joko Widodo menyebut ada dua orang warga Kota Depok yang terpapar virus corona.
Dua orang itu merupakan ibu dan anak. Mereka diduga tertular corona usai bertemu dengan warga negara Jepang yang tinggal di Malaysia. Penularan diduga terjadi saat sang anak bertemu dengan orang Jepang di Jakarta.
from CNN Indonesia | Berita Terkini Nasional https://ift.tt/39m4iKs
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Wali Kota Depok Sebut Memborong Masker Perbuatan Zalim"
Post a Comment