"Kondisi perawat tidak ada gejala cuma dapat surat positif Covid-19," kata Azis di Cirebon, Rabu (22/4) seperti dikutip dari Antara.
Azis mengatakan setelah menerima hasil pemeriksaan yang menyatakan perawat itu positif, maka pihak RSD Gunung Jati langsung mengisolasi, meskipun tidak menunjukkan gejala apa pun.Selain itu juga dilakukan penelusuran siapa saja yang pernah kontak dengan sang perawat dan saat ini baru terdata 61 orang, di mana 19 di antaranya sudah dilakukan tes "CT Scan" untuk mengetahui gejala yang tak terlihat di permukaan.
"Dan ternyata dari 19 orang yang telah mengikuti tes, satu orang menunjukkan gejala, sehingga kita akan uji swab," ujarnya.
Azis mengatakan dari keterangan pihak rumah sakit perawat tersebut diduga tertular oleh pasien yang pernah berobat ke RSD Gunung Jati dan sempat marah-marah akibat ruang isolasi yang tidak baik.
"Saat itu pasien sempat membuka masker sambil marah-marah dan yang menanganinya itu perawat yang saat ini dinyatakan positif," ujar Azis.
Azis menuturkan pada saat masuk ke RSD Gunung Jati, pasien yang sempat marah-marah tersebut masih berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) dan setelah dirujuk ternyata positif Covid-19.
Setelah diketahui bahwa pasien tersebut positif, maka semua perawat yang sempat menangani dilakukan tes dan hasilnya baru dikirimkan setelah 20 hari.
"Persoalannya adalah tenaga medis yang dinyatakan positif itu permohonan pengajuan pemeriksaan sudah 20 hari yang lalu. Dan di hari 20 baru mendapatkan hasilnya yaitu positif," kata Azis.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) RS Gunung Jati Kota Cirebon Ismail Jamaludin mengatakan kemungkinan orang yang telah kontak dengan perawat bisa bertambah, karena sampai saat ini masih terus dilakukan penelusuran."Kita baru mendeteksi 61 orang kemungkinan bisa bertambah saat ini masih dilakukan pemeriksaan," kata Ismail.
Menurut Ismail perawat yang dinyatakan positif Covid-19 itu pernah kontak dengan pasien terinfeksi.
"Dia [perawat] mengambil lab darah melakukan pencatatan administrasi dan lain-lain terhadap pasien yang sekarang di rawat di RSUD Waled," ujarnya.
Sebelumnya, di Kota Cirebon juga, sebanyak 21 tenaga medis di RS TNI Ciremai menjalani isolasi mandiri setelah satu di antaranya kontak dengan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang sempat tertutup mengenai kondisinya.Komandan Detasemen Kesehatan Wilayah (Denkesyah) 03.04.03 Cirebon, Letkol Ckm Wildan Sani pada Selasa (21/4) lalu, dalam keterangannya mengatakan 21 tenaga medis itu dalam kondisi sehat dan mengikuti tes untuk diketahui lebih lanjut risiko terinfeksi corona. Selain itu, seluruh area yang dilalui pasien di RS TNI Ciremai juga telah disemprot disinfektan.
Wildan mengatakan kerabat pasien M tak terbuka mengenai kondisinya sebagai PDP. Mereka baru terbuka setelah kondisi pasien memburuk. M sendiri sudah meninggal pada 14 April lalu.
Atas kondisi itu, Wildan meminta masyarakat untuk jujur menceritakan riwayat sakitnya kepada rumah sakit.
"Jangan takut ditolak atau tidak dilayani," kata Wildan.
(Antara/kid)
from CNN Indonesia | Berita Terkini Nasional https://ift.tt/2KnGrzg
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Perawat di Cirebon Positif Covid-19, Puluhan Dipantau"
Post a Comment