
Kepala Basarnas Ambon, Muslimin menyebut pihaknya mendapat laporan pada hari ini pukul 13.00 WIT.
"Laporannya baru kami terima dari BCC dan Kantor SAR Ternate, Provinsi Maluku Utara hari ini sekitar pukul 13:00 WIT kalau kapal tersebut mengalami hilang kontak atau distress signal," kata Muslimin di Ambon, Minggu (25/8).
"Kapal ini berlayar dari Pulau Weda menuju Makassar (Sulsel) namun sudah lima hari tidak ada komunikasi atau hilang kontak oleh pihak BCC bersama Kantor SAR Ternate (Malut) kepada kami," katanya lagi.
Dalam laporannya disebutkan bahwa kapal kargo MV Nur Allya diperkirakan hilang kontak pada koordinat 02° 36'00" S / 127°12'00" E. Sementara jarak dengan Pos SAR Namlea yakni 44 NM, Heading 9,51° utara Pulau Buru atau LKP sekitar 106 Nm, Heading 316,02° barat laut Pulau Ambon.Muslimin mengatakan pihaknya langsung berkoordinasi dengan Basarnas Command Center (BCC) setelah mendapat laporan kapal MV Nur Alliya hilang kontak. Koordinasi dengan Kantor Sarnas Ternate juga dilakukan.
Basarnas, lanjutnya, langung melakukan pengecekkan ke titik kordinat MC Nur Aliyya hilang kontak. Tim berangkat dari Pos Sar Namlea pada 13.45 WIT menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB). Waktu tempuh ke titik koordinat sekitar 2 jam.
Data kapal yang telah diterima Kantor Basarnas adalah MV Nur Allya berbendera Indonesia dan berjenis kapal jenis kargo. Call Sign : POAC,IMO/MMSI : 9245237 / 525020021 dengan ukuran 30089 Gross Tonnage berpenumpang 25 orang.
Kapal tersebut adalah milik PT Gurita Lintas Samudra. Memiliki panjang 189 meter dan lebar 32 meter. Berlambung hitam dan merah serta memuat biji nikel. (bmw/wis)
from CNN Indonesia https://ift.tt/347vivg
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kapal Kargo Bawa 25 Orang Hilang Kontak di Perairan Maluku"
Post a Comment