Berdasarkan situs pemantau kualitas udara AirVisual.com yang dipantau pukul 08.49 WIB, Jakarta menduduki peringkat kedua atau berada di atas Hanoi, Vietnam.
Skor Air Quality Index (AQI) Jakarta mencapai 154 atau berkategori unhealthy alias tak sehat, dengan PM 2,5 senilai 60.8 µg/m³. Sedangkan Hanoi memiliki skor 161.Dikutip dari situs bmkg.go.id, Partikulat (PM2,5) adalah partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 2,5 mikron (mikrometer).
Sementara, Nilai Ambang Batas (NAB) adalah batas konsentrasi polusi udara yang diperbolehkan berada dalam udara ambien, NAB PM2,5 = 65 µg/m³.
Menurut AirVisual.com, ada sejumlah daerah di ibu kota dengan kategori udara unhealthy. Yakni, Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat, dengan nilai AQI 166; Pejaten Barat, Jakarta Selatan, dengan skor 154; dan Rawamangun, Jakarta Timur, dengan nilai AQI 153.Hingga saat ini, hanya Jakarta dan Hanoi yang menjadi kota di dunia dengan kategori kualitas udara tak sehat.
Sebelumnya, Jakarta terbiasa menududuki peringkat atas kota dengan kualitas udara buruk. Listrik kemudian padam di sebagian besar Jawa, mulai Minggu (4/8). PLN kemudian secara bertahap memperbaiki pasokan listrik.
Foto: CNN Indonesia/Fajrian
|
Sehari setelah insiden blackout itu, kualitas udara tampak membaik. Dikutip dari AirVisual.com, Senin (5/8) pukul 08.04 WIB, peringkat kualitas udara Jakarta semakin turun peringkatnya di posisi 22 dunia dengan AQI 75 atau kategori moderat.
Saat listrik berangsur pulih, Selasa (6/8), skor polusi udara ibu kota mencapai 87 atau kategori moderat. Rangkingnya pun naik ke posisi 15, atau turun 10 peringkat dari hari sebelumnya pada jam yang sama. Dan kini, kualitas udara Jakarta kembali ke normal dengan kategori tak sehat.
[Gambas:Video CNN] (arh/gil)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2ZDQ7vv
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Listrik Pulih, Jakarta Kembali ke Papan Atas Polusi Udara"
Post a Comment