
"Pelarangan mudik adalah satu opsi yang bijaksana menurut saya untuk menghindari penyebaran Covid-19 ini ke desa-desa. Kita tahu bahwa di desa atau daerah-daerah tidak semuanya siap menghadapi penyebaran virus ini," kata Nurhayati saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (21/4).
Politikus PPP itu mengutip survei LIPI yang menyebut sebagian besar atau 56,22 persen perantau di Jabodetabek bersedia tidak mudik. Namun ia mengingatkan masih ada 43,78 persen orang yang akan mudik jika tak ada larangan dari pemerintah.
"Mudik biasanya sepuluh hari sebelum dan sepuluh hari sesudah lebaran. Kalau kita lihat dari kedaruratannya, pencegahan Covid-19 ini, harusnya dari sekarang sudah diberlakukan supaya orang-orang juga betul-betul tidak ada yang mudik lebih awal," tuturnya.
Dia paham bahwa keputusan melarang mudik menjadi dilema di tengah krisis. Pemerintah, ucapnya, perlu menjamin kehidupan para perantau, terutama yang kehilangan pekerjaannya saat krisis.
Sejauh ini, pemerintah pusat belum melarang, baru sebatas menganjurkan masyarakat agar tidak mudik saat Idul Fitri. Anjuran itu disampaikan demi mencegah penyebaran Covid-19.
Virus corona sendiri telah menginfeksi 6.760 orang di Indonesia hingga Senin (20/4). Dari jumlah itu, ada 590 orang meninggal dunia dan 747 dinyatakan telah sembuh. (dhf/bmw)
from CNN Indonesia | Berita Terkini Nasional https://ift.tt/2VpHB3O
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "DPR: Larangan Mudik Langkah Tepat Cegah Corona Masuk Desa"
Post a Comment