Hal ini juga, kata Dahnil, telah disampaikan Prabowo kepada seluruh Fraksi Partai Gerindra, mengingat usulan pemindahan Ibu Kota ini sebenarnya telah disampaikan Partainya sejak 2014 lalu agar menjadi rencana jangka panjang.
"Pada prinsipnya beliau dan Partai Gerindra setuju dilakukan pemindahan Ibu Kota, dengan catatan," kata Dahnil melalui pesan singkat, Selasa (27/8).
Sedikitnya kata Dahnil ada empat catatan yang disampaikan Prabowo terkait pemindahan Ibu Kota ini. Catatan pertama, mantan Komandan Jendral Koppasus itu meminta agar pemindahan Ibu Kota ini tidak dilakukan secara grasa-grusu.
Pemindahan Ibu Kota menurutnya harus menjadi program jangka panjang yang dipersiapkan dengan matang.
"Pemindahan Ibu Kota harus didasari dengan kajian yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan," kata Dahnil mengulas catatan Prabowo.
Dahnil Anzar Simanjuntak. (CNN Indonesia/Joko Panji Sasongko)
|
Prabowo juga meminta kajian dan riset yang menurut pemerintah telah dilakukan selama tiga tahun ini dibuka kepada publik secara terbuka.
"Kajian yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, transparan dan terbuka kepada publik," kata dia.
Catatan kedua, Prabowo meminta pemindahan Ibu Kota harus didasari dengan pandangan ekonomi opportunity cost atau biaya kesempatan.
"Selain tentu financial cost, yang pondasi dasarnya adalah prioritas. Jangan sampai rencana tersebut mengabaikan masalah paling dasar lain," lanjutnya.
Catatan ketiga, Prabowo mengingatkan masalah utama atau masalah primer yang mesti diselesaikan dengan tuntas terlebih dahulu sebelum memindahkan Ibu Kota.
Kata dia, kapasitas negara adalah untuk menyelesaikan kemiskinan, pengangguran, dan kedaulatan ekonomi seperti kedaulatan pangan, kedaulatan energi hingga pertahanan dan keamanan.
Semua persoalan tersebut menurut Prabowo mesti diselesaikan dan ditangani terlebih dahulu sebelum memindahkan Ibu Kota yang dipastikan memerlukan tenaga dan dana yang tak sedikit.
"Semua masalah di atas adalah masalah Primer kita sebagai bangsa dan negara," kata dia.
Presiden Joko Widodo memutuskan pemindahan ibu kota baru. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
|
Catatan keempat atau terakhir, Prabowo menyinggung soal budaya, dampak sosial, hingga kesenjangan ekonomi yang akan terjadi saat Ibu Kota dipindah dari Jakarta ke Kalimantan Timur.
"Pemindahan Ibu kota tidak sekedar masalah ekonomi, namun ada masalah antropologis dan masalah geopolitik, pertahanan, keamanan, juga masalah lingkungan hidup," katanya.
"Jadi tidak boleh pandangan pemindahan ibu kota sekedar dilihat dari sisi ekonomi," lanjutnya.
Terlepas dari empat catatan penting tersebut, kata Dahnil, Prabowo akan selalu mendukung Jokowi untuk semua upaya baik yang dilakukan pemerintahannya.
"Beliau dan Pratai Gerindra mendukung segala upaya baik yang pro masa depan," kata Dahnil.
Jokowi telah memastikan ibu kota baru berada di Kalimantan Timur menggantikan Jakarta. Jokowi beralasan Kaltim dipilih karena pertimbangan strategis dan kebencanaan.
Dua wilayah yang diputuskan jadi ibu kota baru adalah Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian wilayah Kabupaten Kutai Kertanegara.
Pemilihan Kaltim, kata Jokowi, karena risiko bencana kecil terjadi. "Baik bencana banjir, gempa bumi tsunami, kebakaran hutan, dan gunung berapi," ujar Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (26/8).
Selain itu Kaltim dipilih karena lokasi geografisnya berada di tengah kepulauan Indonesia. "Ketiga dekat wilayah kota yang berkembang, Balikpapan dan Samarinda," katanya.
Jokowi menegaskan bahwa Jakarta akan tetap jadi prioritas pembangunan. Jakarta akan terus dikembangkan sebagai kota bisnis dan keuangan berskala regional dan global.
"Rencana Pemprov DKI jakarta yang dianggarkan Rp571 triliun tetap dilanjutkan," ujarnya.
[Gambas:Video CNN] (tst/gil)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2UasngD
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "4 Catatan dari Prabowo untuk Jokowi soal Pemindahan Ibu Kota"
Post a Comment