"Seorang punya cita-cita oke saja, tapi semua pihak harus pahami bahwa untuk seorang penyelenggara negara dan aparat keamanan harus steril dari ideologi yang berbeda karena sangat rentan," kata Wawan dalam diskusi bertajuk "Enzo, Pemuda, dan Kemerdekaan", di Jakarta, Sabtu (10/8).
Dia menilai calon aparat keamanan dengan ideologi non-Pancasila dan NKRI akan berbahaya karena yang bersangkutan akan menimba ilmu khusus keamanan negara. Ia juga menyebut efek calon aparat keamanan dengan ideologi berbeda itu bisa berdampak bagi masyarakat.
"Mental ideologi tidak bisa menjadi pertaruhan. Ada aparat keamanan di Poso berbelok ideologi, lalu di Aceh juga ada seperti itu dan dipecat," ujarnya.
Wawan menilai mental ideologi negara sangat penting bagi penyelenggara negara dan aparat keamanan karena menyangkut kebijakan dan politik yang akan diambil yang bersangkutan ketika memimpin karena menyangkut kepentingan masyarakat.
Menurut dia, Pancasila dan NKRI harus menjadi pegangan utama bagi semua warga negara karena kalau tidak bisa menjadi momentum perpecahan muncul.
Namun dia menilai terkait persoalan Enzo Zens Ellie, taruna akademi militer (Akmil) keturunan Prancis yang sempat disebut-sebut berafiliasi pada Hizbut Tahrir Indonesia, dirinya menyerahkan kepada Tim Panitia Seleksi Taruna Akademi Militer untuk melakukan klarifikasi kepada yang bersangkutan.
Sebelumnya, viral di media sosial foto Enzo sedang memegang bendera bertuliskan kalimat tauhid. Bendera itu identik dengan HTI yang sudah dibubarkan oleh pemerintah dua tahun lalu. Enzo bersama ibunya disebut-sebut simpatisan HTI dan pendukung khilafah.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto sendiri menyatakan bahwa Enzo Zenz Allie memenuhi syarat untuk menjadi taruna Akmil. Dia menyebut Enzo adalah WNI dan telah lolos syarat baik dari tes fisik mau pun psikologi.
(ANTARA/vws)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2KwHfBq
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "BIN Tegaskan TNI Harus Steril dari Ideologi Non-Pancasila"
Post a Comment