Search

Rusuh di Fakfak Papua Barat, Polisi Tembakkan Gas Air Mata

Jakarta, CNN Indonesia -- Kerusuhan di Kabupaten Fakfak, Papua Barat, masih berlanjut hingga Rabu (21/8) siang. Aparat kepolisian menembakkan gas air mata ke barisan massa.

Eko Aristianto, salah seorang warga yang berada di lokasi mengatakan usai tembakan gas air mata dilontarkan aparat, massa sempat kocar-kacir. Dia sempat dekat dengan massa untuk mengambil gambar kerusuhan tersebut.

"Massa uber-uberan sama aparat. Gas air mata pedas sekali. Saya lalu pulang amankan anak dan istri," kata Eko kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon.

Eko mengatakan sejumlah jalan di Kabupaten Fakfak saat ini ditutup, sehingga massa tak bisa bergerak ke kota.

Saat ini konsentrasi massa berada di Pasar Tumburuni, Kabupaten Fakfak. Mereka sempat membubarkan diri, namun saat ini berkumpul kembali di sepanjang Jalan Wagon hingga Pasar Tumburuni.

"Tembakan keluar, mereka kembali lagi ke pasar, tadi sempat bubar," ujar Eko.

Menurutnya, sudah ada korban luka akibat peristiwa itu. Namun dia tak mengetahui jumlahnya. Dia tak tahu apakah ada orang yang ditangkap aparat dari peristiwa tersebut.

"Korban luka ada, sudah dua kali mobil ambulans bawa korban," kata Eko.

Dia mengatakan Pasar Tumburuni yang berada di kabupaten tersebut dibakar massa. Sementara sejumlah jalan raya diblokade. Sejumlah kios tutup sehingga pusat perekonomian terhenti.

Massa sempat mengibarkan bendera Bintang Kejora di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.

Kerusuhan di Fakfak berlanjut ketika sejumlah kota di Papua memanas. Sebelumnya, kerusuhan terjadi di Manokwari, Jayapura, serta Sorong.

Rusuh di Papua merespons kasus pengepungan Asrama Papua di Surabaya dan peristiwa di Malang. Sebanyak 43 mahasiswa ditangkap aparat kepolisian dari Asrama Papua di Surabaya. Mereka kini telah dipulangkan kembali.


[Gambas:Video CNN] (pmg/ugo)

Let's block ads! (Why?)



from CNN Indonesia https://ift.tt/2KWvd4Q
via IFTTT

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Rusuh di Fakfak Papua Barat, Polisi Tembakkan Gas Air Mata"

Post a Comment

Powered by Blogger.