"Sejauh ini penerbangan di Bandung masih aman. Jaraknya (Tangkuban-Bandung) jauh ya, tingginya abu vulkanik juga tidak terlalu tinggi," kata Kasbani dalam keterangan kepada pers di Ruang Monitoring PVMBG.
Menurut Kasbani, erupsi yang terjadi di Gunung Tangkuban Parahu berkarakteristik freatik. Erupsi ini masih berkait dengan pelepasan uap air. Adapun sebaran abu vulkaniknya tidak menyebar ke daerah lain.
"Sebaran abu masih di sekitaran puncak di daerah kawah. Tentunya untuk antisipasi masyarakat sekitar mulai menyiapkan masker," katanya.
"Sejauh ini kami sudah keluarkan vona warnanya orange karena ini tingginya baru sampe 2.200-an. Tentu dia menyebar sesuai dengan arah angin. Kemarin, arah angin ke arah timur utara," ujarnya.
Kasbani menyebutkan, gunung yang berada di antara Kabupaten Subang dan Bandung Barat itu mulai meningkat aktivitas vulkaniknya sejak Jumat (26/7). Bahkan pada Kamis (1/8) malam hingga Jumat (2/8) dini hari sudah terjadi 8 kali erupsi.
Namun demikian, Kasbani meminta masyarakat tidak panik dan jangan terpengaruh informasi sesat. Sejauh ini, kata dia, rekomendasi untuk menjauhi pusat kawah berjarak 1,5 kilometer.
"Di luar 1,5 kilometer masih aman. Untuk daerah bawah seperti Ciater dan lainnya masih aman, masih bisa berwisata. Asal tidak masuk radius 1,5 kilometer dari pusat kawah," kata Kasbani.
[Gambas:Video CNN] (hyg/ain)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2T06fFl
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tangkuban Parahu Waspada, Penerbangan Masih Normal"
Post a Comment