"Mayoritas sehat (hewan kurban). Ada 202 yang ditemukan sakit," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di kediamannya, Lebak Bulus, Jakarta, Minggu (11/8).
Anies menjelaskan bahwa hewan kurban yang sakit disebabkan karena stres pada saat perjalanan. Sesuai data yang diterimanya, sebanyak 157 ekor hewan kurban yang sakit akibat stres perjalanan.
Selain stres, sambungnya, sebanyak 345 ekor hewan kurban ditemukan tidak cukup umur. Hewan-hewan kurban tersebut Anies katakan tidak layak untuk disembelih."Jadi yang ditemukan tidak layak, maka dia tidak boleh digunakan sebagai hewan kurban," ujarnya.
Sampai saat ini pun, Anies mengatakan bahwa Pemprov DKI masih tetap melakukan pengawasan kepada para penjual hewan kurban. Hewan-hewan yang sakit atau cacat akan diberi tanda dan para penjual akan diberi peringatan.
Baginya, hewan yang disembelih harus sesuai dengan syariat yang telah ditentukan. Jika tidak memenuhi syarat hewan tersebut tidak boleh disembelih.
"Dan kita semua tahu bahwa ketika memberikan hewan kurban, maka hewan kurban itu harus memenuhi ketentuan syariat. Jadi kalau secara syariat tidak memenuhi syarat, ya jangan dikerjakan karena pahalanya," ujarnya.Perayaan Hari Raya Idul Adha di Jakarta tahun ini akan diadakan di 3.902 lokasi untuk pemotongan hewan kurban. Sementara untuk jumlah hewan kurban yang akan disembelih diperkirakan lebih dari 60 ribu ekor.
Guna memastikan hewan kurban bebas penyakit, Pemprov DKI menerjunkan 852 petugas pemeriksa kesehatan hewan.
Petugas ini terdiri dari jajaran Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta, Fakultas Kedokteran Hewan IPB, Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI), serta Kementerian Pertanian RI.
Ratusan petugas tersebut telah melakukan pemeriksaan hewan kurban di Jakarta sejak 8 Agustus lalu. Para petugas juga akan tetap bekerja dalam proses pemotongan hewan dan pembagian daging kurban hingga 25 Agustus mendatang. (sas/eks)
from CNN Indonesia https://ift.tt/31G5zbl
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Idul Adha, 202 Hewan Kurban DKI Jakarta Sakit"
Post a Comment