Search

Komnas HAM Akan Datangi Kodam Soal Rasisme Papua di Surabaya

Surabaya, CNN Indonesia -- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyatakan akan menjalin komunikasi dengan Kodam V/Brawijaya. Hal itu berkaitan dengan aksi rasisme yang diduga dilakukan oknum TNI terhadap Mahasiswa Papua di Surabaya.

Aksi rasial yang terjadi Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan Surabaya, itu juga disebut sebagai salah satu pemicu kerusuhan di beberapa kota di wilayah Papua dan Papua barat sepekan terakhir.


"Kami akan komunikasikan dengan Pangdam (Panglima Kodam V/Brawijaya Mayjend TNI R. Wisnoe Prasetja Boedi) untuk memastikan langkah hukumnya," kata Komisioner Komnas HAM Amir Al Rahab di Mapolda Jatim, Senin (26/8).

Amir menambahkan komunikasi tersebut akan dilakukan Komnas HAM dalam waktu dekat.

"Kami akan datangi, kalau prosesnya berjalan, kami akan datang atau via surat, via telepon kan bisa," tambahnya.

Namun, sebelum itu pihaknya juga akan menunggu proses penyidikan yang tengah dilakukan oleh Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur (Jatim) terlebih dahulu


Kepada Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan, Amir mengaku pihaknya juga meminta kepolisian segera menangani kasus ini dengan cepat. Dia juga meminta aparat menindak siapapun yang bersalah dan tak tebang pilih.

"Kami ingin langkah hukum ini berjalan dengan baik dan cepat dan Kapolda menyampaikan akan mempercepat proses (hukum) kepada siapapun yang diduga melakukan pelanggaran hukum," kata dia.

Aksi Rasial ke Mahasiswa Papua, Komnas HAM Surati TNISejumlah orang keluar dan mengangkat tangan di Asrama Mahasiswa Papua, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (17/8). (Antara Foto/Didik Suhartono)
Lebih lanjut, Komnas HAM juga mengapresiasi langkah Kodam V/Brawijaya yang telah menskors lima anggotanya. Salah satunya adalah Danramil 0831/02 Tambaksari Mayor Inf N.H. Irianto.

"Kalau pangdam sudah mengambil langkah (skorsing) kan bagus, tinggal proses hukumnya akan seperti apa," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) V/Brawijaya Letkol Arm Imam Haryadi mengaku telah menonaktifkan sementara Danramil 0831/02 Tambaksari Mayor Inf N.H. Irianto.

"Iya, diskorsing dari jabatannya, jadi sementara dibebastugaskan, dinonaktifkan, jadi dalam rangka mempermudah penyidikan, kemudian juga mempertimbangkan jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Imam kepada CNNIndonesia.com, Minggu (25/8).

Skorsing tersebut dilakukan lantaran lima anggota TNI tersebut diduga telah melakukan pelanggaran kedisiplinan, karena bertindak secara emosional di depan Asrama Mahasiswa Papua, Jalan Kalasan Surabaya. Hal itu juga terekam dalam video yang beredar.

Imam mengatakan sikap seperti itu tak semestinya dilakukan. Sebab perintah atasan, jika anggota di lapangan menemukan permasalahan, maka aparat harus lebih mengedepankan cara-cara komunikasi yang baik dan persuasif.


[Gambas:Video CNN] (frd/pmg)

Let's block ads! (Why?)



from CNN Indonesia https://ift.tt/2Ny0fmk
via IFTTT

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Komnas HAM Akan Datangi Kodam Soal Rasisme Papua di Surabaya"

Post a Comment

Powered by Blogger.