"Dari jam ke jam berfluktuasi adalah ketika kita sedang semuanya bekerja berangkat ke tempat kerja, itu ada jam yang indikasikan buruk," kata Andono di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (1/8).
Terlebih Andoni mengatakan kini Jakarta berada dalam musim kemarau. Kadar polusi di udara cenderung lebih pekat dibanding saat musim hujan.
Andono mengklaim kualitas udara Jakarta lebih baik di malam atau sore hari. Hal itu dikarenakan mayoritas masyarakat tidak beraktivitas.
"Lihat saja nanti kalau pas jam malam atau sore itu bagus, tapi kalau yang diupdate atau diviralkan yang jam 6 jam 7 itu adalah titik-titik yang buruk," ungkap dia.
"Kita lihat pada sore hari atau pagi hari tol Simatupang atau tol Tanjung Priok itu selalu padat dengan kendaraan. Jangan lupa, kendaraan besar ini adalah fuelnya solar dan secara teknik dia punya kadar belerangnya sangat tinggi," terang Andono.
Mungkin dari segi kuantitas, kendaraan berat tergolong sedikit. Namun tetap saja. Udara akan terkontaminasi dengan polusi residu solar. "Maka tentu hasil bakarnya juga jauh lebih kotor," tutup dia.
Jakarta menjadi sorotan karena dianggap sebagai kota paling berpolusi di dunia. Situs Airvisual menyebut Jakarta menempati peringkat teratas dengan kondisi udara tidak sehat, dengan Air Quality Index (AQI) di angka 160 alias tidak sehat, pada Kamis (1/8) per pukul 10.05 WIB
Rentang nilai dari AQI mulai dari 0 hingga 500. Makin tinggi nilainya menunjukkan makin tinggi pula tingkat polusi udara di wilayah tersebut. Skor 0-5 berarti kualitas udara bagus, 51-100 berarti sedang, 101-150 tidak sehat bagi orang yang sensitif, 151-200 tidak sehat, 201-203 sangat tidak sehat, dan 301-500 ke atas berarti berbahaya.
[Gambas:Video CNN] (ctr)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2KcEkPG
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pemprov DKI Klaim Kualitas Udara Baik di Malam Hari"
Post a Comment