Keduanya saling berpelukan dan bersalaman saat bertemu di stasiun tersebut. Pertemuan ini adalah pertemuan pertama Jokowi dan Prabowo usai Pilpres 2019.
Menurut pakar semiotika politik, Silvanus Alvin, menganggap bahwa pertemuan itu menunjukkan semiotika politik secara gamblang.
Silvanus menyoroti lokasi pertemuan kedua tokoh politik di stasiun MRT. Menurutnya pemilihan stasiun MRT ini bisa diartikan bahwa Jokowi dan Prabowo siap untuk bekerja sama demi kemajuan Indonesia.
"Dari tempat pertemuan di MRT, itu bisa diartikan sebagai sarana transportasi cepat. Keduanya seakan memberi kesan siap untuk bahu membahu untuk kemajuan Indonesia," kata Silvanus.
Dari stasiun MRT Lebak Bulus, Jokowi dan Prabowo bersama-sama naik MRT ke arah FX Senayan untuk melakukan pembicaraan.
"Kemudian terkait dengan Jokowi dan Prabowo naik MRT bersama. Itu bermakna bahwa keduanya siap menatap ke depan. Tidak lagi menoleh ke belakang," kata Silvanus.
Jokowi dan Prabowo terlihat sama-sama menggunakan kemeja berwarna putih. Bagi Silvanus, pemilihan warna kemeja kedua tokoh juga memiliki makna.
"Kemudian, pakaian yang sama-sama warna putih. Ini juga penuh makna politik bahwa keduanya ingin fresh start," kata Silvanus.
Selayaknya saudara, Jokowi dan Prabowo juga terlihat berpelukan dan bersalaman. Terlihat tidak ada hawa permusuhan di antara kedua tokoh yang berkontestasi dalam Pemilu 2019 itu.
"Itu tanda saatnya kembali merajut persaudaraan. Tanda bahwa kita sudah menuju kepada level kedewasaan politik yang lebih baik lagi. Bukan karena kalah di pemilu lantas membenci yang menang dan mengganggu stabilitas negara," ujar Silvanus.
Silvanus mengatakan gestur yang ditunjukkan oleh kedua tokoh politik dalam pertemuan ini akan memberikan hawa sejuk kepada kondisi yang panas akibat Pemilu 2019. (jnp/asa)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2GdafwK
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Arti di Balik MRT dan Baju Putih di Pertemuan Jokowi-Prabowo"
Post a Comment