Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan telah mengusulkan kepada ketua umumnya, Prabowo Subianto, terkait pencalonan perempuan yang akrab disapa Mpok Nur itu.
Dasco mengatakan warga Tangsel tidak akan alergi terhadap pemimpin perempuan. Dia yakin Nur mampu mengemban tugas sebagai Wali Kota Tangsel selanjutnya.
Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Raharjo Jati memprediksi langkah Nur Asia menduduki kursi nomor satu di Tangsel tak akan mudah.
"Saya pikir peluang beliau [Nur] belum begitu besar. Terlebih Tangsel sendiri identik dengan keluarga dinasti Atut. Dinasti itu akan jadi batu sandungan bagi Nur," kata Wasisto kepada CNNIndonesia.com, Selasa (31/7).
Kekuatan politik keluarga Atut sudah tertanam lama di Banten. Dinasti itu tak hanya menguasai lingkungan pemerintah daerah di Provinsi Banten, tapi juga menjalar di tingkat legislatif hingga antarprovinsi.
Anak Ratu Atut, Andika Hazrumy contohnya, kini menjabat sebagai Wakil Gubernur Banten saat terpilih di Pilkada serentak 2018 lalu.
Airin Rachmi Diany, yang kini menjabat Wali Kota Tangsel dua periode pun merupakan bagian dari dinasti Atut. Airin merupakan istri Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, adik kandung Ratu Atut.
Ratu Atut Chosiyah selaku terdakwa kasus korupsi pengadaan alat kesehatan RS Rujukan Pemprov Banten saat sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (5/4). (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
|
"Karena dinasti ini tidak mungkin mau melepas daerah yang telah lama jadi basisnya. Kroninya di kabupaten/kota yang ada di Provinsi Banten masih besar," kata dia.
Meski memiliki modal finansial, namun Nur belum punya basic jaringan akar rumput dan kemampuan keterampilan teknis dalam memimpin Tangsel.
"Hanya saja konteks pemilukada Tangsel ini kan pemilu urban yang butuh pemimpin yang problem solver dan taktis. Faktor kekayaan itu tidaklah cukup," kata dia.
Atas dasar itu, Wasis menyarankan agar Nur Asia dan Gerindra berkoalisi dengan kandidat yang akan diusung oleh dinasti Atut dalam Pilwalkot Tangsel nanti.
Skenario politik itu, kata Wasis, bisa membuka kesempatan menang bagi Nur Asia pada Pilwalkot Tangsel. Sebab modal finansial Nur Asia jika dikombinasikan dengan modal politik jejaring dinasti Atut maka bisa menjadi 'jalan' sempurna menguasai Tangsel.
"Saya pikir itu kuncinya. Soal kekayaan mungkin Nur Asia bisa unggul tapi tidak soal jaringan akar rumput. Kombinasi antara dua modal dengan dinasti Atut itu peluang Nur untuk menang akan besar," kata dia.
[Gambas:Video CNN] (rzr/pmg)
from CNN Indonesia https://ift.tt/3352DWT
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Nur Asia dan Batu Sandungan Dinasti Atut di Pilwalkot Tangsel"
Post a Comment