Diketahui, kualitas udara Jakarta menjadi yang terburuk sedunia berdasarkan situs situs AirVisual.
"Kita sedang cari (tahu) apakah terkait ini dengan volume kendaraan dia sekitar JORR yang cukup tinggi di malam hari," kata Anies di kawasan Jakarta Utara, Selasa (30/7).
Anies mengatakan angka polusi udara tinggi di daerah pusat perkotaan Jakarta. Sedangkan di daerah terluar Jakarta, seperti di sekitar Stasiun Jagakarsa, kadar polusi tinggi saat pagi hari. Menurutnya hal ini bisa disebabkan oleh kegiatan kendaraan berat di malam hari.
Untuk itu, Anies mengatakan pihaknya akan mengidentifikasi kaitan antara polusi dengan aktivitas kendaraan berat di malam hari.
"Kendaraan angkutan berat. Kita akan bicara mengenai sumber yang paling penting. Kita identifikasi dan kendaraan besar yang masuk Jakarta untuk uji emisi dan dipastikan aman," jelas dia.
Belakangan ini situs AirVisual menunjukan indeks kualitas udara di DKI Jakarta menjadi yang terburuk di dunia. Pengukuran dilakukan pada pukul 08.00 WIB, Minggu (28/7).
Rentang nilai AQI untuk mengukur kualitas udara yakni 0 sampai 500. Skor 0-5 berarti kualitas udara bagus, 51-100 berarti moderat, 101-150 tidak sehat bagi orang yang sensitif, 151-200 tidak sehat. Kemudian, 201-203 sangat tidak sehat, dan 301-500 ke atas berarti berbahaya.
Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) Ahmad Safrudin mengatakan kualitas udara di Ibu Kota yang buruk disebabkan oleh beberapa hal seperti jumlah kendaraan, industri, debu jalanan, rumah tangga, pembakaran sampah, pembangunan konstruksi bangunan, dan Pelabuhan Tanjung Priok.
"Data yang kami miliki pada 2018 tercatat sembilan juta kendaraan roda empat dan 21 juta kendaraan roda dua di wilayah Jabodetabek," tuturnya.
[Gambas:Video CNN] (ani/ugo)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2Y9eFQq
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Anies Usut Kaitan Truk di Malam Hari dengan Polusi Jakarta"
Post a Comment