Search

Tanggap Darurat Berakhir, Anak-anak Halmahera Butuh Sekolah

Jakarta, CNN Indonesia -- Masa tanggap darurat penanganan korban gempa Halmahera Selatan, Maluku Utara, berakhir hari ini, Minggu (28/7). Proses penanggulangan beralih pada tahap transisi dan tahap rehabilitasi rekonstruksi bagi korban gempa.

Wakil Bupati Halmahera Selatan, Iswan Hasjim, melalui siaran pers mengatakan saat ini akan dilakukan persiapan koordinasi persiapan peralihan komando dan pengendalian (Kodal) dari Satgas Penanggulangan Bencana Alam (Gulbencal) kepada Pemerintah Daerah.

Selain itu, akan dilakukan sinkronisasi data Satgas sehingga Pemerintah Daerah dapat meneruskan sesuai dengan pola yang telah terbentuk oleh Satgas Gulbencal.


Selain itu, ada rencana mengalihkan posko dari Saketa ke Labuha, sehingga dapat memudahkan pengendalian.

"Kami apresiasi dan beri penghargaan yang setinggi tingginya kepada Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Alam di bawah pimpinan Komandan Korem 152/Babullah Kolonel Inf Endro Satoto, karena keberadaan Satgas Gulbencal selama penanganan bencana alam sangat luar biasa," kata Wabup Halsel.

Dia menjelaskan, sesaat setelah bencana alam Dandim 1509/Labuha Letkol Inf Imam Khanafi bersama tim langsung terjun ke lapangan untuk meninjau dampak akibat gempa bumi berkekuatan 7,2 SR yang mengguncang wilayah Halmahera Selatan itu.

Selain itu esok harinya Danyonif RK 732/Banau Mayor Inf Rully dengan membawa pasukan, tim medis serta dapur lapangan segera membuat pos terluar di Desa Gane Dalam disusul Danrem beserta seluruh unsur terkait membuat Posko Mobil yang dipusatkan di Saketa.

"Bantuan yang terkumpul langsung dapat disalurkan ke lokasi-lokasi terdampak, dengan menggunakan armada angkut baik darat, laut dan 2 unit Helikopter yang langsung bergerak mendistribusikan bantuan logistik, tim medis serta pasukan ke lokasi-lokasi pengungsian," ujarnya.

Ia menambahkan kinerja luar biasa tersebut mustahil dilakukan apabila hanya pemerintah daerah yang turun tangan.


Membangun sekolah

Saat ini salah satu kebutuhan utama ialah sekolah darurat di lokasi pengungsian.

Gempa bumi membuat aktivitas sekolah yang terkena dampak dari bencana alam itu terhenti. Anak-anak masih trauma dan takut untuk kembali ke rumah, karena alasannya masih terjadi guncangan gempa.

Sejumlah sekolah juga rusak parah dan dipastikan tidak bisa digunakan.

"Kami berharap kepada pemerintah daerah agar segera membangun sekolah darurat atau mendatangkan tenaga pengajar di lokasi pengungsian yang tersebar di sejumlah desa yang di Kabupaten Halmahera Selatan," kata Irawati, salah seorang orang tua siswa di Desa Gane Dalam.

Sementara itu, Kepala Sekolah Dasar Negeri 7 Halmahera Selatan, Yahya Karo menyatakan siap berkoordinasi dengan BPBD setempat untuk bisa menggunakan fasilitas tenda bantuan untuk pengungsi dari BNPB.

"Tenda dari BNPB sangat besar dan bisa digunakan untuk belajar mengajar di sini karena sekolah kami rusak," ujarnya.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Maluku Utara mengatakan bakal menggandeng Dinas PU dan PR dengan membentuk tim untuk inventarisir sekolah yang rusak akibat gempa.

Kepala Dinas Dikbud Maluku Utara, Imran Yakub dihubungi terpisah menyatakan, hampir sebagian SMA di Halmahera Selatan rusak retak dinding.

"Kita akan membentuk tim bersama, melibatkan Dinas Pekerjaan Umum untuk mengecek dan menghitung angka kerugian dari kerusakan itu, kemudian diajukan ke APBD tahun depan," katanya.

Sebab, rata-rata SMA di Halmahera Selatan mengalami kerusakan retak dinding dan paling parah di SMA Negeri 19 dan dua SMA lainnya yang dianggap sedikit rusak berat.

Sebelumnya, Bupati Halmahera Selatan, Bahrain Kasuba, berjanji akan membangun sekolah darurat di desa-desa yang terdampak.

Pemkab Halmahera Selatan juga mengupayakan merelokasikan rumah warga yang rusak di sejumlah daerah, di antaranya Desa Gane Dalam, Desa Yomen dan Desa Jibubu.


[Gambas:Video CNN]

(ANTARA/ard)

Let's block ads! (Why?)



from CNN Indonesia https://ift.tt/2Gv6JOw
via IFTTT

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Tanggap Darurat Berakhir, Anak-anak Halmahera Butuh Sekolah"

Post a Comment

Powered by Blogger.