Ada 9 orang tewas. Sebanyak 442 orang ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian. Proses hukum tengah berjalan dan bakal disidangkan.
Gerindra menjadi sasaran cercaan sejumlah pihak. Mereka dituding mendalangi kerusuhan. Terlebih, sempat ada mobil ambulans berlambang Gerindra yang kedapatan menyimpan batu.
Berulang kali para kader Gerindra membantah tudingan tersebut. Mereka menampik terlibat dalam kerusuhan.
Meski begitu, Gerindra masih mau menjadi penjamin penangguhan penahanan tersangka kerusuhan. Tercatat, ada 207 tersangka yang ditangguhkan atas nama petinggi yang juga pendiri partai.
Dia adalah Sufmi Dasco Ahmad. Di samping sebagai pendiri, Dasco tercatat sebagai Anggota Dewan Pembina dan Wakil Ketua Umum Gerindra. Dia termasuk orang yang sering dipercaya Ketua Umum Prabowo Subianto untuk menjalani misi tertentu, khususnya di bidang hukum.
Kepada wartawan CNNIndonesia.com, Bimo Wiwoho dan Tiara Sutari, Dasco menceritakan mengapa mau menjadi penjamin penangguhan penahanan meski Gerindra sama sekali tidak terlibat dalam kerusuhan. Wawancara dilakukan di sebuah hotel di bilangan Senayan, Jakarta pada Senin (29//7).
Sudah berapa banyak tersangka yang anda jamin agar penahanannya ditangguhkan?
Saya enggak hafal. Ya yang 200 sekian itu.
Apakah anda menjadi penjamin atas instruksi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto?
Saya memang diperintah oleh Pak Prabowo untuk membantu. Kebetulan karena jabatan. Saya Direktur Hukum dan Advokasi Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi. Saya juga Wakil Ketua Umum Gerindra Bidang Hukum dan Advokasi. Saya juga anggota Komisi III DPR.
Hanya aktor yang di lapangan. Itu pun tidak semua. Mereka yang bawa senjata dan alat-alat, tidak kita jamin.
Para tersangka kerusuhan 21-22 Mei yang diamankan di Polda metro Jaya. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
|
Bagaimana kepolisian sampai mau menangguhkan penahanan ratusan orang?
Setelah hasil observasi kita, kebanyakan masyarakat datang ingin menonton, melihat, lalu terjadilah kejadian itu. Ada yang hasil observasi kita, baru menyandarkan stang motor. Mau melihat, tiba tiba terjadi kerusuhan lalu ditangkap.
Kita klarifikasi itu sama sama dengan pihak keamanan. Lalu sepakat bahwa itu hak orang yang terlibat masalah hukum. Itu kan boleh sepanjang ada yang jamin, tidak menghilangkan barang bukti, dan tidak melarikan diri. Akhirnya sepakat ditangguhkan.
Kejadian itu tidak diinginkan oleh semua pihak termasuk Pak Prabowo. Nah oleh Pak Prabowo kita diminta membantu. Melakukan komunikasi supaya jangan sampai timbul ketegangan-ketegangan yang lebih tinggi.
Kerusuhan 21 Mei di Jakarta. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
|
Apakah mereka yang ditangguhkan penahanannya adalah pendukung Prabowo?
Kalau sebagian ada yang pendukung Pak Prabowo, itu iya. Tapi kan ini anak anak muda ini bahkan ada yang di bawah umur. Mungkin lagi euforia kampanye lah kira-kira.
Ada motif politik dibalik instruksi Prabowo untuk membantu tersangka kerusuhan?
Kalau itu bukan motif politik. Itu konsekuensi kita. Kemudian bentuk semacam loyalitas kita kepada pendukung walaupun kemudian kita dikambinghitamkan. Seolah-olah kita yang harus bertanggung jawab.
Kita dicerca. Padahal menurut penyidikan kepolisian, ada pihak lain yang menggerakkan itu. Tapi kita semua tetap konsekuen sesuai arahan Pak Prabowo. Itu semua risiko.
Mengapa anda tidak menjadi penjamin bagi Habil Marati yang diduga penyandang dana 21-22 Mei?
Saya tidak Tahu soal penyandang dana itu terbukti atau enggak. Ini kan masih proses hukum. Itu bisa dibuktikan di pengadilan . Selama ini kita juga tidak ada komunikasi dengan Pak Habil Marati.
[Gambas:Video CNN] (tst/ugo)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2SNuXsm
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Cerita Elite Gerindra Pasang Badan untuk Tersangka Rusuh Mei"
Post a Comment