"Saya kira sejauh ini tidak, kelompok Islam masih mendukung (Prabowo). Kalau saya membaca mereka tetap mendukung Prabowo," ujar Adi Prayitno kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (13/7).
Adi menjelaskan kelompok Islam masih memerlukan kendaraan politik guna menyampaikan ide atau gagasan politiknya.
Namun, Adi melanjutkan, kelompok Islam perlahan-lahan akan menerima rekonsiliasi ini.
Menurutnya dengan adanya rekonsiliasi ini, intensitas kritik yang dilancarkan kelompok islam ke Joko Widodo akan menurun.
"Kelompok Islam butuh sandaran untuk penetrasi politiknya. Penetrasi dalam bentuk menyampaikan ide, gagasan politiknya," kata Adi.
Hari ini, Joko Widodo dan Prabowo Subianto resmi bertemu, usai menjalani serangkaian proses pemilihan presiden-wakil presiden 2019-2024.
Pertemuan Jokowi dan Prabowo menjadi sebuah penantian panjang bagi banyak orang.
Hal ini menjadi momen penting karena dipercaya sebagai langkah rekonsiliasi, untuk menyatukan kembali elemen masyarakat yang sempat terpecah karena Pilpres 2019.
Sebelumnya, kedua tim pendukung tokoh politik itu pun sempat saling lempar waktu dan ajakan untuk bertemu.
Kesibukan keduanya juga dianggap jadi alasan kala itu belum bisa bertemu.
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi menyatakan tak ada lagi yang namanya 'cebong' dan 'kampret'.
'Cebong' adalah istilah untuk pendukung Jokowi dan 'kampret' adalah untuk pendukung Prabowo.
"Tak ada lagi namanya cebong. Tak ada lagi yang namanya kampret,"kata Jokowi.
Dia menuturkan semua pihak bersaudara.
[Gambas:Video CNN] (ryn/agr)
from CNN Indonesia https://ift.tt/32mA3Ah
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pengamat: Kelompok Islam Tak Akan 'Hilang' dari Prabowo"
Post a Comment