Ketua DPR Singgung Pertemuan Jokowi-Prabowo Lewat Pantun

Jakarta, CNN Indonesia -- Sukacita pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menular ke Sidang Paripurna DPR. Sorak gembira dan tepuk tangan menggema di ruang sidang.

Para anggota legislatif terpantik untuk meluapkan kegembiraannya ketika Ketua DPR Bambang Soesatyo melontarkan pantun. Dia menyampaikan itu saat menutup sidang paripurna pada Kamis (25/7).

"Pergi ke pasar membeli ketam, dimasak gulai buat tetamu. Hati rakyat kini kembali tenteram, karena dua pemimpin sudah bertemu,'' tutur Bamsoet dengan semringah.

Pantun Bamsoet sontak disambut meriah. Para anggota DPR yang hadir dalam sidang paripurna tertawa gembira dan tepuk tangan.

Ruang sidang mendadak ramai. Keceriaan membungkus benak para elite legislatif.

Jokowi dan Prabowo bertemu di Stasiun Moda Raya Terpadu (MRT), Lebak Bulus, Jakarta beberapa waktu lalu. Keduanya lalu naik MRT bersama dilanjutkan makan siang di bilangan Senayan.

Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono
Jokowi dan Prabowo naik MRT bersama dari Lebak Bulus menuju Senayan untuk menyantap makan siang bersama

Bamsoet lantas mengucapkan selamat kepada Jokowi-Ma'ruf yang telah ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2019. Dia bicara demikian atas nama pimpinan DPR.

Bamsoet mengatakan Jokowi-Ma'ruf bakal menghadapi tantangan berat warisan Pilpres 2019. Tantangan yang dimaksud yakni pembelahan di masyarakat akibat persaingan yang keras.

"Namun syukur alhamdulillah setelah Bapak Presiden Joko Widodo bertemu dengan Bapak Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra, mudah-mudahan luka di masyarakat dapat terobati, dan kehidupan masyarakat di akar rumput," tutur Bamsoet.

Bamsoet seolah sudah mempersiapkan diri untuk menghibur para anggota legislatif. Hal itu nampak dari sikapnya yang kembali melontarkan pantun tentang anggota DPR.

"Buah mangga buah rambutan, Ditanam petani turun temurun, Walau masa jabatan tingga 2 bulan, Kinerja DPR tak pernah menurun," kata Bamsoet

Tak hanya itu, Bamsoet turut berharap agar pemerintahan mendatang memiliki oposisi. Menurutnya, perlu ada pihak yang mengawasi kinerja pemerintahan.

Ia mengatakan hal itu akan memperkuat demokrasi Indonesia kedepannya.

"Kita butuh pemerintahan yang kuat agar program pembangunan berjalan. Tapi pada waktu yang bersamaan kita juga memerlukan parlemen yang bertenaga agar pengawasan berjalan baik," kata dia

Setelah persidangan ini, DPR akan memasuki masa reses mulai tanggal 16 Juli sampai 15 Agustus 2019 mendatang. Masa reses dimaknai sebagai waktu khusus bagi para anggota DPR untuk kembali ke konstituennya di wilayahnya masing-masing guna menyerap aspirasi.
[Gambas:Video CNN]

(rzr/bmw)

Let's block ads! (Why?)