Para pengungsi di Desa Rangaranga, Kecamatan Gane Barat misalnya, seperti yang disampaikan kepala desa setempat, Derek Mathias saat dihubungi Antara dari Ternate, Rabu (17/7), warga di desa itu sebanyak 800 jiwa tetap bertahan di tempat pengungsian di daerah ketinggian karena alasan tersebut.
Alasan lain warga masih takut pulang karena rumah mereka mengalami rusak berat dan khawatir akan roboh jika terus menerus digoyang gempa susulan. Bahkan tidak sedikit rumah sudah ambruk rata dengan tanah.
Untuk memenuhi kebutuhan makanan bagi warganya di pengungsian, Derek Mathias mengatakan warga terpaksa menggunakan dana desa karena bantuan dari Pemkab Halmahera Selatan belum sampai akibat sulitnya akses transportasi.
Sekretaris Daerah Halmahera Selatan yang juga Ketua Tim Tanggap Darurat Helmy Surya Botutihe memaklumi alasan para pengungsi yang masih takut kembali ke rumah itu, terutama pengungsi yang rumahnya mengalami rusak berat.
Namun para pengungsi diimbau untuk tidak perlu lagi takut, mengingat Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah menyampaikan bahwa gempa susulan yang masih terjadi pascagempa bumi utama 7,2 SR pada Minggu tidak menimbulkan tsunami.
Pemkab Halmahera Selatan, menurut Sekda, sejak Senin (15/7) telah menyalurkan bantuan kepada para korban gempa diberbagai daerah terdampak gempa di Halmahera Selatan, namun sulitnya akses ke lokasi masih jadi kendala penyaluran bantuan.
BPBD Malut mencatat lebih dari 3.000 warga mengungsi akibat gempa diberbagai wilayah di Halmahera Selatan, namun jumlah ini diduga tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya di lapangan karena data belum masuk ke BPBD.
Gempa di Halmahera Selatan sesuai data sementara mengakibatkan korban meninggal enam orang, luka berat dua orang, dan luka ringan 49 orang. Sementara rumah warga yang rusak mencapai 971 unit, sebagian besar di antaranya rusak berat bahkan tidak sedikit rata degan tanah.
[Gambas:Video CNN] (ANTARA/gil)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2XZftGP
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Korban Gempa Halmahera Selatan Masih Takut Pulang ke Rumah"
Post a Comment