Sihabudin (52), salah seorang warga yang berprofesi sebagai sopir perusahaan mengaku tak masalah, justru menyambut positif. Pekerja yang tiap melintas pertigaan tersebut mengatakan pemasangan musik cukup bakal membuat rileks pengguna jalan.
"Setuju (Pemasangan musik), bisa jadi salah satu alternatif menghibur pengguna jalan yang lelah," kata Sihabudin kepada CNNIndonesia.com, di Margonda, Kamis (18/7).
Tak hanya Sihabudin, Rio Ribeiro (28) pengemudi ojek online asal Sawangan juga merespons positif program tersebut. Pangkalan ojek Rio terletak tak jauh dari lampu merah, sehingga ia sering melewati pertigaan Ramanda.
Menurutnya rencana pemasangan musik di lampu merah baik dampaknya untuk masyarakat, karena dapat menghilangkan penat pengguna jalan. "Biar gak terlalu bosan juga," kata Rio.
"Jalan jadi lebih semangat, dan menghibur warga yang jalan juga," ujarnya.
Namun di lain sisi, Ruhum Hutabarat (35) salah satu warga Depok yang berprofesi sebagai montir. mengaku kurang setuju atas rencana pemutaran musik di lampu merah. Bengkel Ruhum terletak tepat di pertigaan Lampu Merah Ramanda.
Ruhum mengaku khawatir apabila dilakukan pemasangan musik, ia menjadi terganggu. "Kalau musik, kayaknya enggak (setuju) deh ya, gimana ya, pasti suaranya berisik, mengganggu," Kata Ruhum.
Seiring berjalannya program Joyful Traffic Management (JoTRAM), Pemerintah Kota Depok sudah memulai aktivitas uji coba. Dilakukan melalui suara imbauan petugas kepada pengguna jalan dengan menggunakan pengeras suara dan juga CCTV yang telah dipasang di lampu merah.
Walaupun setuju dengan tujuan dari imbauan tersebut, akan tetapi Ruhum juga merasa terganggu karena menurutnya imbauan dari petugas terus dilakukan petugas tanpa jeda.
Ketua DPRD Kota Depok Hendrik Tangke Allo juga ikut merespon negatif program dari Pemerintahan Kota Depok tersebut. Menurutnya, program tersebut tidak terlalu berguna bagi masyarakat.
"Program lucu-lucuan dan gak ada gunanya," Kata Hendrik.
Hendrik juga menyarankan kepada Wali Kota Depok Mohammad Idris Abdul Shomad untuk lebih baik menyelesaikan permasalahan macet dengan melebarkan dan membangun ruas jalan, daripada membuat program musik di lampu merah.
Menurut Hendrik, pemasangan musik tersebut lebih tepat apabila ditempatkan ke dalam taman kota atau di alun-alun kota.
[Gambas:Video CNN] (ara/ain)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2XRvnnn
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ragam Reaksi Warga Depok soal Pasang Lagu di Lampu Merah"
Post a Comment