Hal ini terkait dengan keluhan warga sekitar yang mengaku terjangkit penyakit gatal-gatal karena diduga air yang digunakan sudah tercemar limbah sampah di TPA Kopi Luhur.
"Informasi dari Dinas Lingkungan Hidup sudah dilakukan uji laboratorium terhadap sumber air di Sumur Wuni," ujar Kepala Seksi Hubungan Media DKIS Kota Cirebon, Catur Wulan Anggraeni kepada CNNIndonesia.com, Jumat (12/7).
Catur tidak bisa memberi penjelasan detail terkait hasil uji laboratorium terhadap sampel air di sana. "Untuk detailnya bisa kontak langsung ke dinas terkait," ujar Catur.
Terpisah Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Cirebon, Jajang Yaya Suganda mengaku pihaknya sudah melakukan uji laboratorium. Pengujian dilakukan dua kali dalam setahun."Setiap setahun dua kali, atau setiap enam bulan sekali, kami sudah uji sample air dari sumur-sumur penduduk," kata Jajang saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com.
Jajang membantah sumber air di sana tercemar limbah sampah. Sebab dari hasil pengujian laboratorium pihaknya, tidak ditemukan tanda-tanda sumber air bagi warga sekitar tercemar limbah TPA Kopi Luhur.
"Terakhir dari lab kami, tidak ada indikasi pencemaran dari TPA," ucap Jajang.
Sebelumnya Warga Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon mengeluh gatal-gatal diduga akibat air yang digunakan sehari-hari tercemar limbah sampah di TPA Kopi Luhur.
Salah satu warga, Wisnu mengaku, istri dan anaknya menjadi salah satu yang terdampak. Wisnu tinggal bersama anak istri serta orang tuanya di RT 01/ RW 07 Sumur Wuni.
"Ada bentol di seluruh badan, dikira cacar, tetapi pas diperiksa menurut bidan setempat mengatakan bahwa itu akibat air sumur yang tercemar air limbah sampah," ujar Wisnu kepada CNNIndonesia.com, Jumat (12/7).
[Gambas:Video CNN] (osc/osc)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2XXkKOP
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pemkot Cirebon Bantah Air di Sekitar TPA Kopi Luhur Tercemar"
Post a Comment