Deputi Bidang Geofisika BMKG, Muhamad Sadly memastikan meski telah terjadi gempa susulan atau aftershock sebanyak sembilan kali dalam rentang waktu tiga jam, namun gempa susulan tersebut memiliki intensitas getaran yang tidak besar.
"Hingga Pukul 10.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukan sembilan kali aktivitas gempa bumi susulan, dengan magnitude terbesar 3.2 M, dan Magnitude terkecil 2.4 M," kata Sadly di Gedung BMKG, Jakarta Pusat.
Sadly juga mengatakan gempa yang terjadi pada pagi hari tadi tidak hanya terasa di kawasan Nusa Dua Bali. Guncangan, kata dia, terasa hingga ke kawasan Denpasar, Mataram, Lombok Tengah, Lombok Barat, Banyuwangi, Karangkates, Sumbawa, Hingga Lumajang.
Sejumlah kerusakan dilaporkan terjadi akibat dari gempa yang kemudian direvisi berkekuatan 5.8 SR dan dipastikan tak berpotensi tsunami. Beberapa kerusakan terjadi akibat guncangan gempa yang cukup besar dan merusak beberapa bangunan.
"Dilaporkan adanya kerusakan yang timbul akibat gempabumi, genteng berjatuhan di beberapa rumah dan kantor dan kaca pecah di kantor BMKG wilayah III Pura Loka Natha," kata Sadly.
Beberapa bangunan sekolah juga menurut Sadly dilaporkan mengalami sejumlah kerusakan. Diantaranya SD 8 Ungasan, SD N 1 Kutuh, SMPN 2 Kuta Selatan, hingga gapura pintu masuk ITDC Nusa Dua.
"Tapi hasil pemodelan dipastikan todak berpotenso tsunami," katanya.
Dari laporan BMKG ditemukan bahwa pusat gempa berada di Selatan Jawa-Bali-Nusa Tenggara. Gempa ini terletak pada kordinat 9,08 Lintang Selatandab 114,56 Bujur Timur atau tepatnya berada pada jarak 80 kilometer arah selatan Kota Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, dengan kedalaman 104 kilometer di bawah permukaan.
[Gambas:Video CNN]
(tst/gil)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2lu1g2M
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sembilan Gempa Susulan di Bali, Genteng Rumah Berjatuhan"
Post a Comment