Saat erupsi tinggi kolom abu tidak teramati, namun seismogram mencatat amplituro erupsi maksimum 37 mm dengan durasi sekitar 7 menit 14 detik.
Kondisi dilaporkan berangsur-angsur kembali kondusif pascaerupsi. Kendati demikian, gunung dengan ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut ini masih berstatus level II (waspada). Masyarakat, pengunjung, wisatawan, atau pendaki tidak diizinkan memasukan kawasan dalam radius 1 km dari kawah aktif Gunung Bromo.
Pantauan hingga Sabtu (20/7) pukul 06.00 WIB mencatat cuaca di sekitar Gunung Bromo berawan dan mendung. Secara visual gunung terlihat jelas, dari parameter lain tremor terekam dengan amplitudo 0,5-1 mm (dominan 1 mm). Angin tercatat bertiup lemah ke arah barat daya, barat, dan barat laut.Pusat Vulkanologi, Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) mencatat kejadian aliran air disertai material batuan berukuran abu hingga pasir. Fenomena ini dianggap biasa dan tidak terkait langsung dengan aktivitas erupsi.
"Kejadian banjir diakibatkan karena hujan yang terjadi di sekitar Kaldera Tengger dan puncak Gunung Bromo bersamaan dengan kejadian erupsi yang menghasilkan abu vulkanik," ujar Kepala PVMBG Kasbani dalam keterangan resmi.
PVMBG juga menyebutkan bahwa morfologi kaldera Tengger merupakan topografi rendah yang dikelilingi oleh perbukitan sehingga jika terjadi hujan, aliran air akan bergerak ke arah dasar kaldera. Endapan batuan di sekitar perbukitan Kaldera Tengger dan puncak G. Bromo umumnya terdiri dari produk jatuhan yang bersifat lepas, sehingga akan mudah tergerus oleh air hujanPVMBG juga mencatat cuaca pada 1 hingga 18 Juli 2019 cerah, berawan hingga mendung. Kendati pada Jumat pukul 16.43 WIB sempat terjadi satu kali hujan gerimis.
"Curah hujan tercatat di Pos PGA Bromo sebesar 0.4 mm. Aliran banjir berasal dari sisi barat daya lereng Gunung Bromo memutari Gunung Batok ke arah barat. Getaran banjir terekam di seismograph dengan amplitudo maksimum 1 mm dan lama gempa 3 menit 20 detik." (evn)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2Z16Kkr
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sempat Erupsi, Gunung Bromo Dilaporkan Kembali Kondusif"
Post a Comment